Ketika saya bekerja di Malang, saya menemukan beberapa teman yang bisa diajak seru-seruan. Bukan sekedar rekan kerja. Mereka ada banyak, hanya saja beberapa yang saya tulis sebab yang lain tidak punya fotonya hahaha. Mereka punya tempat di museum jiwa. Mereka adalah:
1. Kepala sekolah Gaul
Bu Rotul setipe dengan saya, ceplas-ceplos dan apa adanya. Padahal saat akan pulang kami ada agenda berjalan-jalan, menjelajah hanya saja akibag Corona, kami gagal ke mana-mana. Saya senang sekali dengan bu Rotul, ia kakak bagi saya.
2. Bu Guru terhangat
3. Bu Guru Gercep, Bu Im
Salah satu pembina duta namanya Bu Im, pembina duta lingkungan sehat di Nurul Huda. Ibu paling gerak cepat untuk semua hal. Tiba-tiba sudah pilah sampah, tiba-tiba sampah sudah dijual. Tiba-tiba sudah ada lebel.
Jika ingin koordinasi apa-apa ya sama Bu Im, gercep. Paling menarik Bu Im pernah mengkoordinir pembinaan duta selama beberapa minggu dan saat itu aku tidak datang ke sekolah karena cuti. Menariknya, bu Im adalah teman tukar menukar film india hahaha.
4. Teman Nongkrong
Paling sedap saat bu Riza membuat pentol tapi rasanya malah mirip dengan model Palembang. Ketika malam minggu, aku dan bu Riza nongkrong di salah satu cafee yang ada life musik hingga larut malam hahaha. Pernah juga, sangking bosannya kami mendadak janjian ke sumber maron hanya mandi lalu pulang hingga senja hari, seru sekali.
5. Guru yang selalu pengen ku Peluk
Bu Min, Guru di SDN Sudimoro 1. Sebab sekolah ini didampingi temanku dan aku jarang sekali ke sekolah ini namun sesekali ke sana aku selalu ingin memeluk bu Min. Bu Min memang sosok ibu yang lembut tapi demokratis, ia bisa diajak kerjasama.
6. Semua guru di MI Almurtdlo
7. Â Teman cerita
8. Teman lama
Sebenarnya ini bukan rekan kerja, hanya saja kota Malang mempertemukan saya dengan Mbak Devi. Pernah berkenalan 2017 sekitar 3 hari saat pisah sambut tugas di Sulawesi. Ternyata saat di Malang malah menjadi teman nongkrong, makan nasi goreng di tortoar, berenang, jalan malam, mengurusi sosialisasi, nginap bareng, dan entah apa hal lagi yang kami lakukan. Meski sering bertemu, saya dan mbak Devi jarang sekali berfoto. Saya juga pernah ikut ke rumahnya di Gresik dan berjalan-jalan hingga nyasar hahaha.
Sebuah tempat tentu punya makna berbeda setiap orang. Bagiku, tempat bearti orang. Kadang aku tinggal ditempat yang bagus namun ketika orang-orangnya tidak bersahabat maka tempat itu tidak ada artinya. Tempat, orang dan kenangan adalah komplikasi kenapa aku harus kembali ke sana. Semoga esok lusa, kembali ke Malang menjumpai teman baik di sana, Insya Allah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H