Kulempar derasnya resah pada karang
yang kelu membisu dipagut awan
Jeritku parau memantul di barisan embun
yang menghiasi pinggir-pinggir daun
Aku menggelepar terbakar
oleh api yang tak jua padam
menghanguskan relung ruang kalbu
menjadi arang, hitam membatu
Asap melenggang, meliuk mesra menuju nirwana
namun raga  tak akan musnah
baranya bagai lava merah menganga
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!