Mohon tunggu...
Nita Gustiani
Nita Gustiani Mohon Tunggu... Guru - Guru Taman Kanak-kanak

Menyukai anak-anak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf pada Anak melalui Media Bahan Alam

13 Desember 2022   20:24 Diperbarui: 13 Desember 2022   20:51 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

1. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan makna kepada orang lain dan membangun interaksi antara individu satu dengan lainnya. Kemampuan berbahasa menunjukkan kemampuan manusia yang kompleks dan fantastis, sehingga bahasa dapat berkembang dengan cepat sejak anak usia dini. Perkembangan bahasa dimulai dari lingkungan yang sederhana melalui praktek empirik secara langsung. 

Perkembangan bahasa anak ditempuh melalui cara yang sistematis dan berkembang sesuai tahap perkembangan anak meskipun dari berbagai latar belakang yang berbeda (Enny Zubaidah, 2003: 13). Anak-anak memiliki kemampuan berbahasa yang baik dalam mengungkapkan pemikiran, perasaan serta tindakan interaktif dengan lingkungannya sejak usia dini.

Salah satu aspek bahasa yang perlu dipersiapkan dan dikembangkan pada anak usia Taman Kanak-kanak (TK) untuk menghadapi jenjang pendidikan selanjutnya adalah kemampuan mengenal huruf. Kemampuan mengenal huruf merupakan kemampuan yang terlihat sederhana. Namun kemampuan ini harus dikuasai oleh anak TK karena pengenalan terhadap huruf termasuk modal awal memiliki keterampilan membaca.

Usia perkembangan anak usia dini di Indonesia dalam rentang 0-6 tahun dan termasuk dalam usia anak taman kanak-kanak. Pada usia TK harus sudah mengenal huruf saat keluar dari TK, sehingga saat memasuki sekolah dasar anak tidak mengalami kesulitan untuk menguasai keterampilan membaca. Untuk menguasai keterampilan membaca di TK diperlukan berbagai cara dalam proses pembelajaran dalam mengenal huruf salah satunya adalah dengan menggunakan berbagai media bahan alam agar anak tertarik dengan hal-hal baru sehingga mereka mudah dalam menerima informasi.

Berdasarkan hasil pengamatan proses pembelajaran di TK Mi'roojuttaqwaa Kecamatan Paseh dari bulan Juli sampai dengan bulan September 2020 ditemukan kemampuan bahasa khususnya mengenal huruf anak masih rendah. Rendahnya kemampuan mengenal huruf anak TK tentu saja akan menimbulkan dampak buruk bagi yang bersangkutan. Dampak tersebut akan sangat dirasakan memasuki bangku sekolah dasar.

Permasalahan dalam pembelajaran mengenal huruf pada anak TK Mi'roojuttaqwaa masih mengikuti cara-cara lama yang kurang efektif, dan dengan media yang masih kurang. 

Pembelajaran mengenal huruf di TK Mi'roojuttaqwaa seringkali hanya menggunakan majalah LKA (Lembar Kerja Anak). Proses pembelajaran mengenalkan huruf belum menggunakan media yang lebih efektif untuk mengenalkan huruf. Media Pembelajaran yang tersedia untuk mengenalkan huruf masih belum lengkap. Proses pembelajaran yang menyenangkan untuk mengenalkan huruf masih kurang, monoton, dan belum dikemas dalam bentuk permainan. Stimulasi pada anak dalam mengembangkan kemampuan mengenal huruf belum dilakukan secara maksimal.

Stimulasi pada anak dalam mengenalkan huruf pada anak TK perlu ada inovasi dengan berbagai macam permainan membaca menggunakan media. Guru perlu mengembangkan cara mengajar agar anak dapat termotivasi dalam berbagai kegiatan belajarnya. Hal ini agar aspek perkembangan bahasa anak usia dini dapat berkembang dengan maksimal. Salah satu media yang akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf di TK Mi'roojuttaqwaa berupa bahan alam yang ada disekitar rumah diantaranya biji jagung. 

Dengan media biji jagung diharapkan dapat memberikan nilai lebih kepada siswa untuk meningkatkan pengenalan huruf. Kelebihan media bahan alam ini  ini adalah media yang mampu untuk merangsang anak TK untuk mengenal huruf. Bentuk biji jagung yang berwarna yang mencolok akan merangsang minat anak untuk belajar dan memudahkan anak untuk mengenal huruf serta dapat menggabungkan menjadi kata.

Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk menggunakan media berupa biji jagung untuk mengenalkan huruf pada anak kelompok B TK Mi'roojuttaqwaa Kecamatan Paseh. Media biji jagung sebagai alat edukatif yang paling efektif untuk mengenalkan huruf. Bahan alam biji jagung dapat digunakan sebagai alat peraga sekaligus dapat untuk alat permainan dalam kegiatan pembelajaran.

2.Metodologi Penelitian
a.Subjek Penelitian
Pada penelitian ini akan menggunakan data dari anak-anak di TK TK Mi'roojuttaqwaa Kecamatan Paseh Sumedang kelompok B (usia 5-6 tahun) yang berjumlah 12 anak yaitu 6 anak laki-laki dan 6 anak perempuan sebagai subjeknya. Anak-anak yang ada di Kelompok B merupakan anak-anak yang belum pernah mengikuti pembelajaran di Kelompok A. Sehingga kemampuan anak-anak di Kelompok B dalam mengenal huruf belum berkembang dengan baik.
b.Tempat Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Mi'roojuttaqwaa yang beralamat di Jalan Suyeh RT 07 RW 02 Desa Paseh Kidul Kecamatan Paseh  Kabupaten Sumedang. TK PGRI Warga Saluyu merupakan salah satu lembaga pendidikan anak usia dini yang ada di wilayah Paseh Kidul yang satu lokasi dengan berdekatan dengan SDN Sukamulya.
c.Waktu Penelitian
Waktu penelitian dalam kurun waktu 1 bulan antara bulan April 2019 sampai bulan Mei  2019 peneliti melakukan tahapan-tahapan penelitian mulai dari perencanaan, perlakuan dan pengamatan, serta refleksi.
d.Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti memerlukan data penelitian. Untuk memperoleh data tersebut peneliti menggunakan satu teknik, yaitu teknik observasi. Pengertian teknik observasi menurut Permendiknas No. 58 tentang penilaian anak usia dini (2009) "Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara langsung dan alamiah untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan anak dalam kegiatan yang dilakukan". Data yang diperoleh bisa dijadikan pedoman dalam penelitian. Observasi berguna bagi peneliti ingin mengetahui perubahan tingkah laku dan sikap selama proses penelitian, hal tersebut sesuai dengan pendapat Wahyudin dan Agustin (2011: 59) Observasi adalah "Suatu teknik yang dapat dilakukan guru untuk mendapatkan berbagai informasi atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak". Sedangkan  S. Margono (2007: 173), "Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya suatu peristiwa".

3.Hasil Penelitian
a.Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus melakukan observasi untuk melihat kondisi awal sebelum dilakukan perlakuan. Kondisi awal ini sangat penting untuk melihat peningkatan dalam penelitian kemampuan mengenal huruf anak. Penelitian yang telah dilakukan di kelompok B anak usia 5-6 tahun TK Mi'roojuttaqwaa Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2019/2020, yang terdiri dari anak laki-laki 6 orang dan anak perempuan 6 orang. Berdasarkan hasil observasi kemampuan mengenal huruf anak dapat diuraikan bahwa jumlah skor seluruh anak mencapai 80 dengan rata-rata skor seluruh anak (klasikal) mencapai 1,7 dan persentase anak yang mencapai target minimal sebanyak 25%.  Pada aspek menyebutkan symbol huruf ada delapan orang anak mencapai kategori belum berkembang (BB), satu orang anak mencapai kategori mulai berkembang (MB), dan tiga orang anak mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Aspek menunjukkan symbol huruf enam orang anak mencapai kategori belum berkembang (BB), tiga orang anak mencapai kategori mulai berkembang (MB) dan tiga orang anak lainnya mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH).
b.Siklus 1
Kemampuan mengenal huruf anak siklus 1 dapat diuraikan bahwa jumlah skor seluruh anak mencapai 122 dengan rata-rata skor seluruh anak  (klasikal) mencapai 2,6 dan persentase anak yang mencapai target minimal sebanyak 66,7%. Pada aspek menyebutkan symbol huruf ada satu orang anak mencapai kategori belum berkembang (BB), enam orang  anak mencapai kategori mulai berkembang (MB), dan lima orang anak mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Aspek menunjukkan symbol huruf  lima orang  anak mencapai kategori mulai berkembang (MB), dan tujuh orang anak mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH).
c.Siklus 2
Dapat diuraikan bahwa jumlah skor seluruh anak mencapai 156 dengan rata-rata skor seluruh anak (klasikal) mencapai 3,2 dan persentase anak yang mencapai target minimal sebanyak 83,3%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK TK Mi'roojuttaqwaa pada siklus II ada pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Data tersebut dapat dijelaskan dengan kategori kemampuan mengenal huruf anak berada pada kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Pada kategori kemampuan mengenal huruf hanya dua orang anak yang mencapai kategori aktivitas belajar mulai berkembang (MB), empat orang anak yang mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan  enam orang anak yang mencapai kategori berkembang sangat baik (BSB).
d.Siklus 3
Dapat diuraikan bahwa jumlah skor seluruh anak mencapai 160 dengan rata-rata skor seluruh anak (klasikal) mencapai 3,4 dan persentase anak yang mencapai target minimal sebanyak 100%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di TK TK Mi'roojuttaqwaa Kecamatan Paseh pada siklus III ada pada kategori berkembang sesuai harapan (BSH). Data tersebut dapat dijelaskan dengan kategori kemampuan mengenal huruf anak berada pada kriteria berkembang sesuai harapan (BSH). Pada kategori kemampuan mengenal huruf enam orang anak yang mencapai kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dan  enam orang anak yang mencapai kategori berkembang sangat baik (BSB).

4.Pembahasan Hasil Penelitian
Terjadi peningkatan kemampuan mengenal huruf anak pada setiap siklusnya. Analisis hasil obsevasi peningkatan kemampuan mengenal huruf anak melalui penggunaan media bahan alam dapat terlihat dari anak yang mencapai target kategori kemampuan mengenal huruf minimal berkembang sesuai harapan (BSH) yang pada kondisi awal mencapai tiga orang anak dengan persentase 25% meningkat pada siklus I menjadi delapan orang anak dengan persentase 66,7%, siklus II mencapai sepuluh orang anak dengan persentase 83,3% dan siklus III mencapai sebelas orang anak dengan persentase 91,67%.
Hal ini terbukti dengan diperolehnya data hasil penelitian yang telah dilakukan sebanyak tiga siklus terus mengalami peningkatan yang signifikan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa menerapkan media bahan alam dapat meningkatkan kemampuan mengenal hururf anak kelompok B TK Mi'roojuttaqwaa Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang tahun pelajaran 2019/2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun