Tanaman kenikir salah satu tanaman yang memiliki banyak khasiat,selain daunnya bisa dikonsumsi bunganya pun bisa untuk meredakan sakit tenggorokan.
Kenikir  dengan nama latin Cosmos caudatus berasal dari Amerika Tengah dan Selatan, tetapi saat ini sudah menyebar dan dibudidayakan di berbagai negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia kenikir tumbuh subur disejumlah daerah dan biasanya daunnya diolah menjadi panganan yang lezat dan bergizi tentunya.
Biasanya kenikir diolah menjadi urap bahkan ada juga dijadikan keripik.
Menurut sejarah kenikir diperkenalkan ke Asia oleh penjelajah Spanyol pada abad ke-16 dan menyebar ke Indonesia melalui perdagangan dan penjelajahan.Kini menjadi tanaman sayuran populer di Asia Tenggara.
Kondisi alam indonesia yang beriklim tropis dan subtropis dengan tanah yang subur dan lembab sangat cocok untuk tanaman ini,biasanya mereka tumbuh di daerah dengan ketinggian 0-1.500 meter di atas permukaan laut.
Tinggi sekitar 1-3 meter , Bentuk batang lurus, beruas-ruas,warna batang hijau muda dengan tekstur berbulu halus.
Daunnya majemuk, terdiri dari 3-5 helai, Dengan panjang 5-15 cm, lebar 2-5 cm berwarna hijau.
Bunga  merah muda, ungu muda atau putih bentuk bunga kecil, berdiameter 1-2 cm.Jumlahnya banyak, terkumpul dalam tandan.dengan masa berbunga antara bulan Agustus-Oktober.
Buahnya berbentuk polong, panjang 10-20 cm.Warnanya hijau jau muda, kemudian berubah menjadi coklat.Jumlah bijinya Banyak, berwarna coklat kehitaman.
Akarnya tunggang,Warnanya putih kecoklatan.
Ciri khas tanaman ini memiliki bau khas yang menyengat. Daun dan batangnya dapat dimakan sebagai sayur.Tanaman ini mudah tumbuh dan beradaptasi di berbagai kondisi lingkungannyaÂ
 manfaat tanaman kenikir dapat mengobati demam,mengobati sakit perut,mengobati kulit,mengobati batuk,mengobati diabetes.
Tanaman ini juga mengandung  Flavonoid,Alkaloid ,Saponindan Vitamin A dan c
Bisa dibuat teh dengan merebus 10-15 gram daun kenikir dengan air, kemudian diminum.
Ataupun salep dengan cara ditumbuk daun kenikirnya, kemudian dioleskan pada kulit.
Tetapi untuk penggunaan teh dan salep harap konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Kenikir tidak dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H