Mohon tunggu...
Nita Ayu Berliana Putri
Nita Ayu Berliana Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Ahmad Dahlan

"Jangan pernah lelah dengan terus bermimpi, jika tidak terpenuhi. Ketakutan akan kegagalan seharusnya tidak menghalangi kita dari jalan kepercayaan diri"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Peran Guru Bimbingan Konseling Dalam Mengatasi Tantangan Siswa di Sekolah Dasar

7 Januari 2025   17:16 Diperbarui: 7 Januari 2025   17:16 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada masa sekolah dasar, anak-anak sedang berada pada tahap perkembangan yang sangat penting. Pada fase ini, anak tidak hanya belajar dalam hal membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga membentuk karakter, keterampilan sosial, dan emosional yang akan menjadi dasar bagi kehidupan mereka di masa depan. Namun, dalam perkembangannya anak ketika berada di sekolah banyak yang menghadapi tantangan. Adanya tantangan tersebut dapat menghambat perkembangan mereka baik dari segi akademik, sosial, maupun emosional. Dalam situasi seperti ini, kehadiran guru Bimbingan Konseling (BK) menjadi sangat penting sebagai pendamping dan penuntun yang membantu anak-anak dalam mengatasi hambatan yang mereka hadapi selama di sekolah.

Guru Bimbingan Konseling (BK) memiliki peran strategis dalam mendampingi dan mengatasi berbagai tantangan yang yang dapat menghambat perkembangan mereka. Masa sekolah dasar merupakan periode penting bagi anak untuk membangun pondasi karakter, kemampuan belajar, dan keterampilan sosial. Namun, pada tahap ini, anak-anak sering kali menghadapi berbagai kesulitan, seperti masalah belajar, konflik dengan teman sebaya, hingga tantangan emosional yang memengaruhi kesejahteraan mereka ketika di sekolah. Dalam hal ini, kehadiran guru BK menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak mendapatkan bantuan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Salah satu peran utama guru Bimbingan Konseling (BK) adalah membantu siswa mengatasi kesulitan belajar. Beberapa anak mungkin menghadapi masalah seperti gangguan konsentrasi, kesulitan memahami materi pelajaran, atau kurangnya motivasi belajar. Guru Bimbingan Konseling (BK) dapat bekerja sama dengan guru kelas untuk mengidentifikasi penyebab masalah ini dan memberikan dukungan berupa bimbingan individual atau kelompok. Selain itu, guru Bimbingan Konseling (BK) juga dapat memberikan strategi belajar yang efektif dan membantu anak menemukan cara terbaik untuk mengembangkan potensi akademiknya.

Di samping masalah belajar, anak-anak sekolah dasar sering kali mengalami tantangan dalam hubungan sosial. Misalnya, mereka mungkin menghadapi konflik dengan teman, merasa diabaikan, atau bahkan menjadi korban perundungan. Guru Bimbingan Konseling (BK) berperan sebagai mediator yang membantu menyelesaikan konflik dan menciptakan lingkungan sosial yang positif di sekolah. Dengan pendekatan yang empatik, guru Bimbingan Konseling (BK) dapat membantu siswa memahami pentingnya toleransi, kerja sama, dan komunikasi yang baik. (Tiraswati, Dina Martha: 2023)

Masalah emosional juga menjadi perhatian penting dalam bimbingan konseling di sekolah dasar. Beberapa anak mungkin mengalami rasa cemas, rendah diri, atau kesulitan mengelola emosi. Guru Bimbingan Konseling (BK) dapat menggunakan berbagai pendekatan, seperti sesi konseling individual, terapi bermain, atau aktivitas kreatif, untuk membantu anak mengungkapkan perasaan mereka dan menemukan cara mengatasi tekanan emosional. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar mengelola emosi mereka dengan lebih baik, sehingga mendukung kesejahteraan mereka secara menyeluruh.

Selain mendampingi siswa, guru Bimbingan Konseling (BK) juga memiliki peran penting dalam menjalin kolaborasi dengan orang tua dan guru kelas. Dengan bekerja sama, guru Bimbingan Konseling (BK) dapat memastikan bahwa pendekatan yang dilakukan di sekolah selaras dengan upaya yang dilakukan di rumah. Komunikasi yang baik antara sekolah dan keluarga sangat penting untuk memberikan dukungan yang konsisten kepada anak-anak dalam mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Guru Bimbingan Konseling (BK) juga memainkan peran penting dalam pengembangan program-program yang mendukung keterampilan hidup siswa. Contohnya, kegiatan seperti pelatihan pengelolaan emosi, pengembangan kecakapan sosial, hingga pencegahan perilaku negatif seperti bullying dapat dilakukan secara terstruktur. Program ini tidak hanya membantu siswa menghadapi tantangan sehari-hari, tetapi juga memberikan mereka bekal untuk menghadapi masa depan dengan lebih percaya diri.

Tidak kalah penting, guru Bimbingan Konseling (BK) dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas layanan mereka. Dengan menggunakan aplikasi atau platform digital, guru BK dapat lebih mudah memantau perkembangan siswa, memberikan informasi kepada orang tua, serta mengadakan konsultasi jarak jauh. Teknologi juga memungkinkan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mengakses berbagai sumber daya tambahan yang dapat mendukung pekerjaan mereka.

Lebih jauh lagi, peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga terkait dengan upaya membangun budaya sekolah yang inklusif. Dengan memberikan perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kebutuhan khusus atau berasal dari latar belakang yang kurang beruntung, guru Bimbingan Konseling (BK) dapat membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih adil dan mendukung semua siswa tanpa terkecuali. Inisiatif seperti program mentoring, dukungan kelompok, atau kampanye kesadaran dapat menjadi langkah konkret untuk mewujudkan hal ini.

Guru Bimbingan Konseling (BK) juga dapat berperan dalam mengembangkan potensi siswa melalui pendekatan berbasis kekuatan (strength-based approach). Pendekatan ini berfokus pada menggali dan memperkuat kelebihan siswa, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, seperti seni, olahraga, atau keterampilan tertentu. Dengan cara ini, siswa tidak hanya merasa dihargai, tetapi juga lebih termotivasi untuk mengembangkan diri mereka secara maksimal.

Selain itu, penting bagi guru Bimbingan Konseling (BK) untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka sesuai dengan perkembangan zaman. Misalnya, dengan mengikuti pelatihan tentang kesehatan mental anak, komunikasi efektif, atau manajemen konflik. Dengan keterampilan yang selalu diperbarui, guru Bimbingan Konseling (BK) dapat menghadapi tantangan yang lebih kompleks, termasuk dampak dari perubahan sosial dan teknologi pada kehidupan siswa.

Salah satu tantangan yang semakin relevan di era modern adalah penggunaan media sosial di kalangan anak-anak. Media sosial dapat memberikan dampak positif, seperti meningkatkan kreativitas dan koneksi sosial, tetapi juga dapat membawa risiko seperti cyberbullying atau kecanduan digital. Guru Bimbingan Konseling (BK) memiliki peran penting dalam memberikan edukasi tentang penggunaan media sosial yang sehat dan membantu siswa mengelola dampak negatifnya.

Selain itu, guru Bimbingan Konseling (BK) juga dapat memfasilitasi program yang mendorong keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ini dapat menjadi sarana bagi siswa untuk menemukan minat dan bakat mereka, sekaligus membangun keterampilan sosial yang lebih baik. Misalnya, melalui kegiatan klub seni, olahraga, atau komunitas sains, siswa dapat belajar bekerja sama, memecahkan masalah, dan meningkatkan rasa percaya diri.

Dalam konteks pandemi dan pasca-pandemi, peran guru Bimbingan Konseling (BK) menjadi semakin krusial. Banyak siswa yang mengalami tekanan emosional akibat pembelajaran jarak jauh, kehilangan interaksi sosial, atau bahkan kehilangan orang terdekat. Guru Bimbingan Konseling (BK) dapat memberikan dukungan melalui konseling berbasis trauma, sesi dukungan kelompok, atau pendekatan mindfulness untuk membantu siswa pulih dari pengalaman sulit tersebut.

Lebih dari itu, peran guru Bimbingan Konseling (BK) juga mencakup pengembangan lingkungan sekolah yang ramah anak. Lingkungan ini ditandai dengan suasana yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan siswa secara holistik. Guru Bimbingan Konseling (BK) dapat bekerja sama dengan pihak sekolah untuk menciptakan kebijakan anti-bullying, program penghargaan untuk siswa berprestasi, hingga kegiatan yang mempromosikan kebersamaan di antara siswa dan guru.

Secara keseluruhan, peran guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah dasar sangatlah penting dalam membantu siswa mengatasi berbagai tantangan, baik di bidang akademik, sosial, maupun emosional. Dengan dukungan yang tepat dari guru Bimbingan Konseling (BK), anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mampu mengelola emosi, dan memiliki hubungan sosial yang sehat. Oleh karena itu, sekolah perlu memberikan perhatian khusus pada pengelolaan layanan bimbingan konseling agar dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa secara holistik. Dengan sinergi antara guru Bimbingan Konseling (BK), orang tua, guru kelas, dan seluruh komunitas sekolah, masa depan anak-anak dapat dibentuk dengan lebih baik, memberikan harapan untuk generasi yang lebih kuat dan sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun