Tetapi, Sore ini Aku harus melepas gelar kapten mikro.
Setelah ini Aku sudah tak bisa menjaga teman-temanku kembali di kerajaan Maritim.
Mataku terasa berat dan kabur. Sayup-sayup aku masih bisa mendengar tangis teman-temanku. Namun setelah itu, Aku sudah tak lagi mendengar suara mereka.
Yang kurasakan saat ini adalah Aku kembali bisa merasakan kebebasan berenang tanpa merasa takut. Kembali bertemu dengan terumbu karang yang indah, dan tentunya tak ada plastik di setiap jalan yang Aku lewati.
Dimanakah Aku saat ini? Tentunya Aku sudah tak berada di bumi bersama Manusia-Manusia yang jahat itu. Aku berada di laut terbaik yang telah disiapkan Tuhan untukku. Â
Teruntuk sahabat baikku Nemo, Penyu, Lumba-Lumba. Aku berharap kalian bisa terus bertahan di laut Maritim.
Tenang saja, Aku akan melaporkan semua perilaku manusia yang suka membuang sampah plastik ke laut kepada Tuhan.
Aku tidak akan meminta Tuhan untuk menghukum para manusia itu, Aku hanya meminta kepada Tuhan untuk menyadarkan mereka agar tidak membuang sampah ke laut dan tidak mengeksploitasi kami para penghuni laut secara berlebihan dan terus menerus.
Ini bukan permasalahan tentang soal Aku hanya hewan laut dan mereka manusia, tapi ini adalah tentang soal hati nurani dan tentang keberlangsungan kehidupan di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H