Mohon tunggu...
Nita Auliasari
Nita Auliasari Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia bumi yang memiliki hobi membaca buku, menonton film dan suka jalan-jalan di tanah air

Female/97/JKT-PAS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kapten Mikro di Kerajaan Maritim

26 Oktober 2022   14:33 Diperbarui: 26 Oktober 2022   14:41 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hallo, perkenalkan namaku Hiu, tapi Aku biasa dipanggil Kapten Mikro oleh teman-temanku. Padahal jika kalian bertemu denganku, badanku sama sekali tidak mikro, tapi makro alias besar dan menyeramkan.

Aku mendapat julukan Kapten Mikro karena diantara teman-temanku yang lain,  Aku lah yang paling bisa makan banyak sampah plastik yang di buang Manusia ke laut.

"Hey, makanan apa itu Anyongramen? "  Tanya si Nemo temanku yang paling kecil

"Itu produk makanan Korea" Jawab Lumba-Lumba temanku yang paling pintar

"Kok bisa produk Korea sampai di Indonesia?" Tanyaku penasaran

"Bisa saja, kan sampah plastik bisa berkeliling negara lewat jalur laut tanpa visa"  Sahut Lumba-Lumba dengan suara parau. Badannya semakin kurus karena setiap hari harus berkejaran dengan Manusia untuk ditangkap sebagai pertunjukan sirkus. Adik dan kakaknya telah tertangkap setahun yang lalu, dan kini tinggal di salah satu akuarium raksasa di daerah Jakarta utara.

" Wow, keren. Coba aku makan plastik itu, siapa tahu rasanya berbeda dengan rasa plastik mie instan buatan Indonesia" Sahut Nemo sambil bergerak menangkap plastik mie instan Korea.

" Jaaangggaan " Teriakku dan Lumba-Lumba secara bersamaan, namun terlambat. Nemo sudah memakannya dengan lahap. Wajahku langsung pias melihat nemo memakan plastik itu.

" Lihat, Tak terjadi apa-apa denganku teman-teman. Aku masih hidup" Ucapnya sambil menggerak-gerakkan tubuh mungilnya. " Ini rasanya lebih lezat daripada plastik yang biasa aku makan " Jawabnya sambil tersenyum ceria.

Aku pun merasa lega. Namun, Tak lama kemudian suara gemuruh mulai terdengar. Teman-temanku dari dari arah barat berbondong-bondong pergi ke arah timur. Air laut pun langsung berubah menjadi keruh.

Sebagai Kapten di Kerajaan Maritim, Aku mencoba untuk bersikap tenang dan tak panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun