Mohon tunggu...
Nita Auliasari
Nita Auliasari Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia bumi yang memiliki hobi membaca buku, menonton film dan suka jalan-jalan di tanah air

Female/97/JKT-PAS

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berwisata ke Kebun Raya Purwodadi pada Saat Pandemi, Amankah?

20 Oktober 2020   22:14 Diperbarui: 20 Oktober 2020   22:20 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap gunakan masker setelah selesai berfoto ya/dokpri

12 Oktober 2020 menjadi kunjungan kedua kali saya ke Kebun Raya Purwodadi. Kunjungan pertama kali saya ke Kebun Raya Purwodadi sekitar delapan tahun yang lalu saat saya masih duduk di bangku kelas tiga SMP

Banyak yang berubah setelah saya kembali kesini. Tentunya yang pertama kali menarik perhatian saya adalah sepinya pengunjung di Kebun Raya Purwodadi karena pada saat pandemi seperti ini jarang sekali ada orang yang ingin berwisata. Apalagi wisata edukasi seperti Kebun Raya Purwodadi.

Mendengar kata wisata edukasi, pasti banyak anak-anak muda lebih memilih untuk pergi ke cafe yang instagramable daripada pergi ke tempat wisata edukasi seperti Kebun Raya Purwodadi. 

Saya pun bersama saudara-saudara saya harus mengalami perdebatan terlebih dahulu untuk pergi ke Kebun Raya Purwodadi. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke Kebun Raya Purwodadi bukan karena tempatnya yg bersifat wisata edukasi, Namun karena alternatif jalannya yang mudah dilalui oleh saudara saya yang baru bisa mengendarai mobil.

Lalu, Apakah aman jika berwisata ke kebun raya pada saat pandemi ? Saya bisa jawab InsyaAllah aman jika kalian selalu mematuhi protokol kesehatan yang telah diterapkan oleh pihak Kebun Raya Purwodadi.

Ada hal penting yang harus diperhatikan sebelum kalian berkunjung ke kebun raya yaitu pastikan kalian memakai masker dan membawa handsainitizer karena dengan jelas tertulis ada peraturan yang harus menggunakan masker dan membawa handsainitizer. 

Untuk tiket masuk harganya antara Rp 10.000-11.000. Waktu itu saya lupa melihat harga detail di tiket masuknya.  Oh ya, kalian juga bisa beli tiket lewat online loh, di tiket masuknya pun sudah menerapkan sistem scan barcode, jadi sudah lebih canggih dari terakhir kali saya datang kesini delapan tahun yang lalu.

Sebelum masuk ke area ke Kebun Raya Purwodadi, Kami di cek suhu terlebih dahulu oleh petugas. Lalu kami diarahkan untuk memakai handsainitizer dan melewati bilik penyemprotan cairan disinfektan. Setelah itu, baru kami bisa memasuki area Kebun Raya.

Pada saat pandemi seperti ini, Mobil tidak bisa masuk ke dalam area dalam Kebun Raya. Jadi kalian bisa berjalan kaki berkeliling kebun raya atau bisa menyewa kendaraan yang disediakan oleh pihak kebun raya purwodadi. Ada sepeda dan golf cart atau mobil golf.

Kami pun menyewa golf cart yang harganya ternyata lebih mahal dari tiket masuk. 1 jam di bandrol harga Rp 200.000,-. Namun tak ada pilihan lagi selain kami harus menyewanya karena cukup menguras energi jika harus berjalan kaki mengelilingi seluruh area Kebun Raya Purwodadi, Apalagi kita tiba di kebun raya sekitar pukul 11.00 yang cuacanya pada saat itu sangat panas.

Area yang pertama kali menarik perhatian saya dan saudara-saudara saya yaitu area taman bunga Bougenville yang dari jauh sudah terlihat hamparan bunga Bougenvillenya berwarna ungu sedang bermekaran

Setelah dari area Bougenville kami tertarik untuk berhenti di jalanan sepi yang dihimpit pohon jati di kanan kirinya untuk berfoto. Daun-daun pohon jati yang berguguran nampak seperti sedang di musim gugur ala-ala di drama korea. Jadi bisa juga buat ide kalian yang sedang ingin melakukan foto prewedding karena banyak sekali spot-spot menarik di Kebun Raya Purwodadi ini.

dokpri
dokpri
Puas berfoto di area pohon jati yang berada di sebelah area taman bunga Bougenville, Kami berencana untuk berfoto bersama di area jalanan yang sepi untuk mendapat spot foto keseluruhan area kebun raya. Namun kami gagal melakukannya karena ternyata di Kebun Raya Purwodadi terdapat banyak sekali monyet-monyet yang berkeliaran. 

Padahal pertama kali saya berkunjung ke kebun raya delapan tahun yang lalu saya sama sekali tidak bertemu dengan monyet. Pada awalnya ada satu monyet yang datang menghampiri golf cart kami, namun tiba-tiba banyak monyet yang lain juga datang menghampiri.

dokpri
dokpri
Jujur, Saya sangat takut. Ketika mencoba di usir secara halus, monyet-monyet ini malah ingin menyerang. Jadi kami sedikit menjauh dan menunggu mereka pergi karena kami sebenarnya tidak tahu harus melapor kemana. Kebun raya saat itu benar-benar sepi dan tidak ada petugas yang sedang berkeliling mengawasi. 

Namun dibalik semua itu, saya menjadi tahu ternyata monyet termasuk hewan yang pintar karena bisa membuka botol minuman kami serta meminumnya. Dia juga bisa membuka tas-tas kami. Setelah mengetahui tas-tas kami tidak berisi makanan, dia lalu kembali pergi. Hebat kan ?

Setelah itu, kami memutuskan untuk berkeliling ke area koleksi bambu, palem, paku dan taman meksiko yang letaknya berdekatan. Namun kami hanya melewatinya saja. Karena areanya sangat panas sekali dan jam penyewaan golf cart kami pun sudah akan habis. Jadi kami tidak berfoto sama sekali di area tersebut.

Sesudah mengembalikan golf cart yang sudah habis jam penyewaannya. Kami berjalan menuju area rumah kaca yang letaknya tidak jauh dari pintu masuk. 

Dari jauh sudah terlihat bangunannya yang sangat megah dan bagus sekali, Namun ketika masuk ke dalam. Bisa dibilang sangat memprihatinkan. Banyak tumbuhan yang mati dan seperti tidak terawat. Padahal sebenarnya desain bangunanya sangat bagus. Di dalamnya ada jembatan untuk bisa melihat area rumah kaca dari atas. Tetapi sangat disayangkan banyak tumbuhannya yang mati.

dokpri
dokpri
Sebenarnya kalau pohonnya tidak mati, ini akan terlihat sangat bagus seperti akan  memasuki area hutan yang rimbun di film kartun Moana. Namun sayang sekali pohonnya mati, Jadi hanya ada batang kering yang melingkar serta ada sedikit daun yang masih hidup. Entah jika masih tidak dirawat dengan baik, mungkin area ini akan mati sepenuhnya.

Oh ya, Sebelum kalian memutuskan berkunjung ke Kebun Raya Purwodadi, Saya mempunyai 4 saran yang bisa kalian ikuti yaitu :

1. Pastikan kalian datang lebih pagi agar tidak terlalu kepanasan saat berkeliling kebun raya

2. Pastikan kalian membawa bekal minuman sendiri, karena di dalam area kebun raya hanya satu yang menyediakan penjualan minuman yaitu di area depan rumah kaca

3. Pastikan kalian selalu waspada dan bersikap hati-hati pada monyet-monyet yang berkeliaran di sekitaran area kebun raya

4. Pastikan kalian selalu mematuhi aturan protokol kesehatan agar wisata kalian menjadi aman

Sekian pengalaman saya berkunjung ke Kebun Raya Purwodadi. Semoga bermanfaat bagi kalian yang ingin berwisata ke Kebun Raya Purwodadi pada saat pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun