Mohon tunggu...
Nita Nur Maizjah
Nita Nur Maizjah Mohon Tunggu... -

sedang berproses menuju pendewasaan diri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Alam Menyeru...

5 Mei 2014   16:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:51 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sorot bulan keemasan tembus rimbun dedaunan

Terangi telaga damba tanah berkah

Kembara pungguk haruslah teristirahatkan

Untuk membasah kerongkongan tandus membelah

Ikan ikan lincah jelita menari

Angin hembuskan wewangian sorga dan hamburkan sejuta kunang alit

Tambahkan kedamaian

Cinta anak cucu adam begitu sederhana

Tapi maknanya yang tersimpul begitu agung

Seorang tukang sapu punya cara sendiri

Reramuan dedaunan cinta ia berhak menikmati

Ku ambil sesobek kertas

Ku ambil sepotong arang

Ku gambar sebisanya agar bisa terungkapkan perasaan yang menggebu,,,

Wahai kekasihku akan ku gandeng tanganmu,,,

Dan mari kita lantunkan sajak dan lagu cinta,,

Seluruh alam semesta akan menyerukan restunya,,

Ku rentangkan tanganku,,

Kusambut kupu-kupu merah muda dan selalu hinggaplah di hatiku,,,,,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun