Mohon tunggu...
Nita Ejul
Nita Ejul Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Worker

Manusia yang paling sering dikejar deadline

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiga Setengah Tahun Tanpa Kabar dan Aku Tetap Sabar

29 September 2017   06:21 Diperbarui: 29 September 2017   17:39 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kau yang telah mengukir cerita di kota Jogja, dan aku yang masih di Banjarnegara menyembunyikan sebuah rasa yang selalu kita pendam bersama. Sama-sama punya rasa tapi tak bisa mengutarakannya. Sampai pada akhirnya kita menemukan cinta yang lain, cinta yang membuat hari kita penuh warna, canda dan tawa. Pertemuan kita tergolong singkat, berawal dari extrakulikuler voly dan praktek kejuruan pada tempat yang sama di SMK kita tercinta SMK Panca Bhakti Banjarnegara. Kita telah membuat cerita, yang tak bisa kulupakan. Kita tak bisa memiliki satu sama lain kecuali memiliki dengan rasa pertemanan, tidak lebih dari itu. Karena komitmen seorang pelajar dulu adalah cita dulu baru cinta.

Ahh indah sekali rasanya dulu, apakah kau juga masih mengingatnya. Stalking facebookmu adalah penawar rindu cerita indah kita dulu. Mekihat fotomu saja, kenangan yang dulu tiba-tiba teringat jelas di fikirku. Apakah kamu juga merinduku, apakah kau akan mengenaliku ketika nanti kita tidak sengaja bertemu?  Maukah kau menyapaku, sampai sat ini pun aku tidak tahu dimana kamu, kabarmu pun aku tak tahu. Jika boleh jujur aku selalu berharap bertemu dirimu seseorang yang bisa mengispirasiku dulu.

Makanan ringan yang kamu berikan rasanya enak banget, padahal cuma snack biasa. Dan itu di rebutin sama temen-temen basket yang pada kelaperan, sebenernya sih ngga ridho dimakan sama temen-temen hehehe tapi ngga papa dari pada ngga muat di tas, toh aku udah nyisain selai olay yang harga dua ribuan itu yang rasa anggur, rasanya tuh rasa yang dulu pernah ada. Ketika aku kangen sama kamu aku selalu beli selai olay yang warna ungu sama warna merah, bukanya ngobatin kangen tapi malah mrembes mili (sedih) mewek deh pingin ketemu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun