Mohon tunggu...
NITA NIM 55521120015
NITA NIM 55521120015 Mohon Tunggu... Akuntan - MAHASISWA

Kampus UMB Dosen Pengampu Prof.Dr,Apollo, M.Si.Ak Jurusan Magister Akuntansi Audit Sistem Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KUIS 4- Software Development Live Cicly (SDLC) Prof . Apollo

14 Desember 2023   08:55 Diperbarui: 14 Desember 2023   09:04 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama         :  Nita

Nim            :   55521120015

PENDAHULUAN

System Development Life Cycle atau yang lebih dikenal dengan istilah SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan sistem informasi. Metodologi ini memiliki beberapa fase yaitu fase perencanaan, analisis, perancangan, implementasi hingga pemeliharaan sistem.

Pengertian Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC) adalah proses yang digunakan oleh industri perangkat lunak untuk merancang, mengembangkan, dan menguji perangkat lunak berkualitas tinggi. SDLC bertujuan untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi yang memenuhi atau melampaui harapan pelanggan, mencapai penyelesaian dalam waktu dan perkiraan biaya.

Apa itu SDLC?

SDLC adalah proses proyek perangkat lunak didalam perangkat lunak yang terdiri dari pengembangan, memelihara, mengganti dan mengubah atau meningkatkan perangkat lunak tertentu.

Berikut penjelasan bagaimana proses SDLC tersebut dilakuakan dengan model waterfall

a. Perencanaan dan analisisi kebutuhan

Analisis kebutuhan adalah tahapan penting dan mendasar dalam SDLC yang dilakukan oleh senior tim dengan masukan dari pelanggan, departemen penjualan, survey pasar, dan pakar doman industry yang digunakan untuk merancang pendekatan dasar proyek dan kelayakan produk

Perencanaan persyaratan penjaminan mutu dan identifikasi risiko yang terkait dengan proyek juga dilakukan pada tahap perencanaan. Hasil dari studi kelayakan teknis adalah untuk menentukan berbagai pendekatan teknis yang dapat diikuti untuk melaksanakan proyek dengan sukses dengan risiko minimum.

b. Mendefinisikan

mendefinisikan dan mendokumentasikan dengan jelas persyaratan produk dan mendapatkan persetujuan dari pelanggan atau analis pasar. Hal ini dilakukan melalui dokumen SRS (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak) yang berisi semua persyaratan produk yang akan dirancang dan dikembangkan selama siklus hidup proyek.

c. Merancang

SRS menjadi acuan untuk menghasilkan produk terbaik. SRS lebih dari satu pendekatan desain yang diusulkan dan didokumentasikan dalam DSS

d. Membangun

SDLC ini pengembangan sebenarnya dimulai dan produk dibangun. Kode pemrograman dihasilkan sesuai DDS selama tahap ini. Jika desain dilakukan secara rinci dan terorganisir, pembuatan kode dapat diselesaikan tanpa banyak kesulitan.

e. Testing

Tahapan ini merupakan bagian pada proses SDLC. tahap ini mengacu pada tahap pengujian produk saja di mana cacat produk dilaporkan, dilacak, diperbaiki dan diuji ulang, hingga produk mencapai standar kualitas yang ditentukan dalam SRS.

f. Penyebaran

Penempatan pasar dan pemeliharaan, penerapan produk terjadi secara bertahap sesuai dengan strategi bisnis organisasi tersebut.

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi (Pratama & Sediyono, 2017), Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle). Konsep SDLC mendasari model pengembangan perangkat lunak lainnya. Model pengembangan perangkat lunak tersebut antara lain waterfall, prototype, iterative, spiral, rapid application development (RAD) dan lainnya. Dan didalam penelitian ini hanya dibahas dua model saja yaitu Waterfall dan Prototype.

SDLC sangat penting karena

1. Memberikan kerangka standar yang mendefinisikan aktivitas dan hasil

2. Membantu dalam perencanaan, estimasi dan penjadwalan proyek

3. Membuat pelacakan dan pengendalian proyek lebih mudah

5. Meningkatkan visibilitas pada semua aspek bagi stack holder

6. Meningkatkan kecepatan pembangunan

7. Meningkatkan hubungan klien

8. Mengurangi resiko proyek

Referensi

Y. Firmansyah and Pitriani, "Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam Pembuatan Aplikasi Pelayanan Anggota Pada Cu Duta Usaha Bersama Pontianak," J. Bianglala Inform., vol. 5, no. 2,pp. 53--61, 2017, [Online]. Available:

https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/Bianglala/article/view/2703/1813

D.S, Budi, dkk, "Analisis Penerapan Pemilihan Proyek Metodologi Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak", Teknika, vol. 5, No. 1. November. 2016

Ferdian Aditiya Pratama, Eko Sediyono, "Analisis Peranan User Pada Proses SDLC Terhadap Pengembangan Sistem Informasi Perjalanan Dinas", Jurnal Buana Informatika, Vol. 8, No. 1, Januari 2017

https://www.synopsys.com/glossary/what-is-sdlc.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun