SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi (Pratama & Sediyono, 2017), Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle). Konsep SDLC mendasari model pengembangan perangkat lunak lainnya. Model pengembangan perangkat lunak tersebut antara lain waterfall, prototype, iterative, spiral, rapid application development (RAD) dan lainnya. Dan didalam penelitian ini hanya dibahas dua model saja yaitu Waterfall dan Prototype.
SDLC sangat penting karena
1. Memberikan kerangka standar yang mendefinisikan aktivitas dan hasil
2. Membantu dalam perencanaan, estimasi dan penjadwalan proyek
3. Membuat pelacakan dan pengendalian proyek lebih mudah
5. Meningkatkan visibilitas pada semua aspek bagi stack holder
6. Meningkatkan kecepatan pembangunan
7. Meningkatkan hubungan klien
8. Mengurangi resiko proyek
Referensi
Y. Firmansyah and Pitriani, "Penerapan Metode SDLC Waterfall Dalam Pembuatan Aplikasi Pelayanan Anggota Pada Cu Duta Usaha Bersama Pontianak," J. Bianglala Inform., vol. 5, no. 2,pp. 53--61, 2017, [Online]. Available: