SQL sebagian besar terdiri dari pernyataan bahasa Inggris, membuatnya mudah untuk mempelajari dan menulis kueri SQL. Semua kata kunci utama, seperti SELECT, INSERT INTO, DELETE, UPDATE, dll., dapat digunakan untuk menjalankan operasi. Selain itu, aturan sintaksisnya sederhana dan mudah dipahami, menjadikannya bahasa yang ramah pengguna.
Kelemahan dari SQL
1. Penskalaan Intensif Sumber Daya
Dalam database SQL, penskalaan vertikal melibatkan investasi pada perangkat keras yang lebih kuat, sebuah proses yang mahal dan memakan waktu. Penskalaan horizontal, yang dicapai melalui partisi, merupakan alternatif bila diperlukan. Namun, pendekatan ini menimbulkan kerumitan tambahan, menuntut lebih banyak waktu dan sumber daya. Berurusan dengan database besar sering kali memerlukan pengkodean dan pengembang yang terampil, sehingga semakin meningkatkan biaya. Menskalakan database SQL sebagai respons terhadap pertumbuhan data menjadi seperti pengejaran tanpa akhir, di mana pengaturan yang ideal masih sulit diperoleh.
2. Kontrol Parsial
Pemrogram yang menggunakan SQL mungkin merasa tidak memiliki kendali penuh atas database. Keterbatasan ini seringkali berasal dari peraturan dan pedoman perusahaan yang tersembunyi.
3. Tidak Efisien Biaya
Versi SQL tertentu bisa mahal, sehingga menghalangi pemrogram untuk mengaksesnya.
4. Kekakuan
Database SQL memerlukan skema yang telah ditentukan sebelumnya untuk pemanfaatan. Setelah ditetapkan, skema ini tetap tidak fleksibel, sehingga membuat perubahan menjadi rumit dan memakan waktu. Konsekuensinya, upaya besar diperlukan dalam pengaturan awal sebelum database dapat beroperasi.
5. Normalisasi Data