PENDIDIKAN RUHIYAH/SPIRITUAL PERSPEKTIF HADIS
A. Pengertian Pendidikan Ruhiyah/Spiritual
Kata Tarbiyah diartikan sebagai "Pendidikan" dan Ruhiyah diartikan sebagai "Rohani". Sehingga, Tarbiyah Ruhiyah (Pendidikan Ruhiyah) diartikan sebagai "Pendidikan Rohani". Jadi, Tarbiyah Ruhiyah adalah upaya sadar untuk memperkuat dimensi rohani dalam diri siswa, menanamkan keimanan sebagai pemenuhan terhadap kecenderungan fitrah untuk beragama, membentuk karakter berdasarkan nilai-nilai moral dan spiritual, serta mengarahkan mereka menuju kesempurnaan berdasarkan ajaran Islam. Pendidikan ini bertujuan untuk menyelaraskan kebutuhan dunia dan akhirat, menghubungkan iman, amal, akidah, akhlak, serta menjaga keseimbangan antara kehidupan material dan spiritual. Ini mencakup pembentukan kepribadian secara menyeluruh, membersihkan jiwa dan akhlak, serta mengajarkan tata cara memanfaatkan tubuh dalam ketaatan kepada Allah dan berbuat baik bagi diri sendiri serta masyarakat. Tarbiyah Ruhiyah merangkul nilai-nilai, prinsip-prinsip, dan sifat-sifat mulia yang berlandaskan wahyu Allah untuk membimbing perilaku dan hubungan sosial yang baik dengan fokus pada kebenaran dan ketakwaan.
Pendidikan Ruhiyah merupakan sebuah Pendidikan Rohani yang dapat menguatkan keimanan, menuntun dan mengarahkan karakter pesetra didik agar seperti apa yang di ajarkan oleh agama islam, Ada beberapa hadis yang terkenal mengenai Pendidikan Ruhaniyah di antaranya:
Artinya: "Jika seorang manusia mati, maka terputuslah darinya semua amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya." (HR Muslim no. 1631).
Hadis di atas menjelaskan bahwa Ketika manusia mati semua amalannya putus, tetapi ada tiga amalan yang tidak akan putus yaitu shadaqoh jariyah, Dan agama islam hadir menuntun umat islam agar dapat melaksanakan tiga amalan tersebut. Terdapat banyak hadis yang membahas tentang pendidikan ruhiyah atau pendidikan spiritual. Salah satu hadis yang relevan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata yang artinya:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya ada di dalam tubuh seorang manusia segumpal daging. Jika itu baik, maka baiklah seluruh tubuhnya. Jika itu rusak, maka rusaklah seluruh tubuhnya. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menekankan pentingnya keadaan hati atau ruh dalam mempengaruhi seluruh aspek kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pendidikan ruhiyah menjadi sangat penting dalam Islam untuk membentuk hati yang baik dan bersih, sehingga seluruh aspek kehidupan seseorang dapat tercermin dalam kebaikan. Selain itu, terdapat banyak hadis lain yang juga menyoroti pentingnya pendidikan ruhiyah, seperti hadis-hadis yang mengajarkan tentang pentingnya ikhlas, sabar, tawakal, dan amal sholeh dalam mencapai kesempurnaan ruhaniah.
B. Tujuan Pendidikan Ruhiyah/Spiritual
Tujuan dari pendidikan ruhiyah atau spiritual adalah untuk membentuk keyakinan yang kuat serta iman yang benar kepada Allah Swt. Tujuan ini juga meliputi pemahaman tentang tauhid dalam ibadah, kesediaan untuk berserah diri kepada Allah, dan melakukan amal dengan tulus ikhlas. Selain itu, pendidikan ini bertujuan untuk memperkuat iman kepada malaikat, kitab-kitab suci, rasul-rasul, dan takdir Allah.
Selain aspek keimanan, pendidikan ruhiyah juga bertujuan untuk membersihkan batin seseorang, menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad Saw, membentuk karakter yang baik tanpa kesombongan, dan mengajarkan nilai-nilai seperti pengorbanan, kepedulian terhadap orang lain, serta tolong-menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.
Tujuan lainnya adalah melindungi individu dari nafsu yang dapat menghancurkannya. Pendidikan ini bertujuan untuk menciptakan individu yang memiliki sifat-sifat seperti yang tergambar dalam Al-Quran, seperti khusyuk dalam shalat, menjauhi hal-hal yang tidak bermanfaat, menunaikan zakat, menjaga kemuliaan diri, dan memelihara amanah serta janji.
Secara keseluruhan, pendidikan ruhiyah bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki hubungan yang kuat dengan Allah SWT melalui ibadah yang tunduk dan patuh, serta membentuk karakter mulia yang menjadi kebiasaan yang tulus dan berdampak baik bagi masyarakat.
C. Pilar-Pilar dan Contoh Implementasi Pendidikan Ruhiyah/Spiritual
1. Pilar-pilar pendidikan Ruhiyah/Spiritual
Adapun beberala pilar-pilar pendidikan ruhiyah atau spiritual yang berkaitan dengan semua rukun-rukun iman. Ini meliputi:
a. Iman Kepada Allah: Keyakinan yang kokoh akan keberadaan Allah dan bukti-bukti yang menguatkan keyakinan tersebut.
b. Iman Kepada Malaikat: Keyakinan pada malaikat membantu dalam mengambil pelajaran dari sifat-sifat malaikat, seperti ketaatan kepada Allah.
c. Iman Kepada Kitab-Kitab Allah: Percaya pada kitab suci, terutama Al-Qur'an, sebagai pedoman hidup untuk mencapai keridhaan Allah.
d. Iman Kepada Rasul: Pentingnya tidak hanya beriman pada kitab-kitab suci, tetapi juga pada penjelasan yang diberikan para rasul terkait kitab-kitab tersebut.
e. Iman Kepada Hari Akhir: Keyakinan pada hari kiamat, janji kebaikan bagi orang-orang beramal baik, dan ancaman bagi mereka yang berbuat buruk.
f. Iman Kepada Qadha dan Qadar: Keyakinan pada ketetapan Allah, baik yang baik maupun yang buruk, yang hanya Allah yang mengetahuinya.
Semua pilar-pilar ini menjadi landasan utama bagi pendidikan spiritual yang menekankan pentingnya keyakinan, pengetahuan, dan amal yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Implementasi pendidikan Ruhiyah/Spiritual
a. Membiasakan Anak Dengan Ibadah
b. Mengajarkan Al-Qur'an
c. Membiasakan Berzikir Kepada Allah SWT
d. Membiasakan Anak Bersosialisasi/Berteman Dengan Orang Lain
e. Menceritakan Kisah-kisan Para Nabi dan Rasul, Shabat atau Orang-orang shaleh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H