Mohon tunggu...
Nita AmeliaRamadani
Nita AmeliaRamadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universits Sains Islam Al Mawaddah Warrahmah Kolaka

Suka Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gender dan Ekonomi

1 Desember 2023   22:16 Diperbarui: 1 Desember 2023   22:54 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berdasarkan jurnal Erma Aktaria dan Budiono Sri Handoko, ketidaksetaraan gender dalam karakteristik fisik dan pertumbuhan ekonomi di berbagai negara telah menjadi standar praktik para pendidik. Martin dan Garvi (2009) memberi contoh bagaimana PDB dapat meningkatkan GDI dan IPM sekaligus menurunkan indeks individual. Dalam penelitian selanjutnya, Klasen dan Lamanna (2009) mengkuantifikasi konsekuensi nasional yang perlu diatasi ketika terjadi ketidaksetaraan gender di bidang pendidikan dan lapangan kerja. Memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan berkisar antara 0,9 hingga 1,7% di Asia dan Afrika serta 1-6 persen di Asia Tenggara jika dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik. Di Indonesia, analisis statistik yang didasarkan pada hubungan antara stereotip gender menunjukkan dampak negatif yang signifikan terhadap produktivitas dan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.[8]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun