Mohon tunggu...
Nita Erniati
Nita Erniati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis adalah cara menciptakan dunia baru yang diharapkan penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Demonstrasi Kontekstual Modul 3.1

23 September 2023   14:41 Diperbarui: 27 November 2023   08:36 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara pertama/dokpri

Berikut ini adalah hasil wawancara pertama saya dengan Kepala SMAN 1 Sindangbarang yaitu  Pak DR. H. Benny Ahmad Benyamin, M.Pd,   dengan menggunakan panduan pertanyaan wawancara di atas. Saya mewawancarai beliau pada hari Senin, 18 September 2023 di ruang Kepala Sekolah.

Pertanyaan pertama saya adalah "Bagaimana selama ini Bapak mengidentifikasi kasus-kasus yang merupakan dilema etika atau bujukan moral?" beliau menjawab bahwa selama ini dalam mengidentifikasi sebuah kasus merupakan dilema etika bila kasus tersebut memiliki dua nilai yang perlu untuk dipertimbangkan terlebih dulu dalam mengambil keputusan sedangkan bujukan moral adalah kasus yang memiliki nilai yang sudah pasti benar atau salahnya sehingga bisa lebih mudah dalam hal pengambilan keputusan .

Pertanyaan kedua adalah "Selama ini, bagaimana Bapak menjalankan pengambilan keputusan di sekolah Bapak, terutama untuk kasus-kasus di mana ada dua kepentingan yang sama-sama benar atau sama-sama mengandung nilai kebajikan?"

Beliau memaparkan bahwa ketika ada kasus yang sama-sama memiliki nilai kebajikan yang harus mempertimbangkan kedua nilai tersebut sampai membuat bingung dalam mengambil keputusan, harus berusaha terlebih dulu membuat keputusan dengan nilai kasihan dengan memberi kesempatan agar bisa melakukan perbaikan namun bila tetap tak ada usaha untuk memperbaiki maka nilai keadilan yang digunakan.

Selanjutnya terkait langkah-langkah atau prosedur seperti apa yang biasa Bapak lakukan selama ini? Jawabannya adalah langkah pertama yang biasa dilakukan adalah dengan komunikasi untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, lalu memberikan teguran dan surat pemanggilan intern yang dikelurkan Kepala Sekolah. Bila teguran dan surat pemanggilan intern tetap tak diindahkan juga, maka langkah selanjutnya adalah konsultasi dengan pengawas, MKKS, KCD dan kemudian BKD bila tetap tak ada usaha dan niat baik untuk memperbaiki.

Kemudian pertanyaan hal-hal apa saja yang selama ini Bapak anggap efektif dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Beliau menjawab bahwa hal efektif dalam pengambilan keputusan adalah dengan adanya komunikasi namun bila tetap tak bisa diajak komunikasi dengan baik maka teguran dan peringatan dari dalam sekolah kemudian konsultasi pada pihak atas bila tetap tak ada perbaikan.

            Sedangkan hal-hal apa saja yang selama ini merupakan tantangan dalam pengambilan keputusan pada kasus-kasus dilema etika? Tantangan dalam kasus ini karena sulitnya menjalin komunikasi sehingga sudah tak lagi satu visi dengan sekolah.Bila nilai kasih sayang tak juga berhasil maka harus segera ditindaklanjuti dengan nilai kebajikan lainnya yaitu menegakkan keadilan.

Ketika ditanya apakah Bapak memiliki sebuah tata kelola atau jadwal tertentu dalam sebuah penyelesaian kasus dilema etika, apakah Bapak langsung menyelesaikan di tempat, atau memiliki sebuah jadwal untuk menyelesaikannya, bentuk atau prosedur seperti apa yang dijalankan? Tak ada jadwal tertentu dalam menyelesaikan kasus dilema seperti ini, biasanya hanya tergantung pada tingkat kesulitan dari kasus itu sendiri. Dalam pengambilan keputusan tak harus diselesaikan langsung di tempat bila masalahnya cukup rumit karena perlu adanya pertimbangan. Namun bila kasusnya tak terlalu rumit, maka sebaiknya segera diselesaikan dengan mengambil keputusan terbaik berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang ada. Prosedur pengambilan keputusan juga berbeda-beda tergantung kasusnya.

Selanjutnya adakah seseorang atau faktor-faktor apa yang selama ini mempermudah atau membantu Bapak dalam pengambilan keputusan dalam kasus-kasus dilema etika? Hal yang mempermudah dalam pengambilan keputusan selama ini adalah karena selalu ada diskusi antar KS dan para wakil kepala sekolah, warga sekolah juga dukungan dari pengawas pembina.

Pertanyaan terakhir adalah dari semua hal yang telah disampaikan, pembelajaran apa yang dapat Bapak petik dari pengalaman Bapak mengambil keputusan dilema etika? Beliau menegaskan sebagai pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan, bila ada dua nilai yang bersinggungan , kita bisa mempertimbangkannya terlebih dulu agar keputusan yang diambil tetap sesuai aturan namun tetap memiliki nilai kemanusiaan.

Itulah hasil wawancara pertama saya dengan pemimpin di Sekolah tempat saya mengajar. Selanjutnya adalah hasil wawancara kedua saya dengan Kepala SMACitra Nusantara  yaitu  Pak Ahmad Ripai,S.Pd., M.Pd,   dengan menggunakan panduan pertanyaan wawancara di atas. Saya mewawancarai beliau pada hari Selasa, 19 September 2023 di ruang guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun