Karena Mama percaya
Selama Dia masih mengatur alam semesta
Selama jantung Mama masih berdetak
Harapan akan selalu ada
Mujizat masih berlaku
Mama menunggumu Sayangku ....
untuk hadir di dalam rahimku
Tiga bulan kemudian setelah menulis puisi ini saya positif hamil. Saya tidak sedang menjalani program kehamilan waktu itu. Benar-benar sebuah anugerah yang datang dengan cara ajaib. Membuat saya semakin mengerti bahwa seorang anak memang benar-benar anugerah Tuhan. Bukan hanya hasil suatu hubungan sebab akibat.
21 November 2009
Saya menjadi salah satu pendamping dalam acara kamp remaja. Usia kehamilan saya waktu itu empat bulan. Dalam kamp tersebut ada suatu kesempatan bagi setiap remaja untuk menulis surat bagi anak-anak mereka di masa depan. Saya pun sebagai seorang pendamping juga harus menuliskan surat untuk anak saya di dalam kandungan. Inilah surat yang saya tulis....
Mama sangat menyayangimu. Mama telah menunggumu begitu lama. Kamu adalah mujizat dalam hidup Mama. Jantungmu mulai berdetak dalam tubuh Mama. Tubuh dan organ-organmu mulai terbentuk dalam tubuh Mama. Sejak awal mula kehidupanmu, engkau adalah bagian dari hidup Mama dan Mama adalah bagian dari hidupmu. Mama ingin, setelah kamu lahir dan bertumbuh besar, kamu tetap menjadi bagian dari hidup Mama. Mama juga akan selalu ada untukmu. Kamu boleh menceritakan apa pun pada Mama. Kekecewaanmu, kesedihanmu, hal-hal yang membuat hatimu bergetar, bahkan kemarahanmu. Tapi Mama juga ingin kamu dapat mendengarkan isi hati Mama.
Mungkin di kehidupanmu nanti kamu akan melihat bahwa Mama tidaklah sempurna. Mama mungkin tidak bisa memberikan segala hal yang kamu inginkan. Mungkin akan ada saat Mama menyakiti hatimu dan mengecewakanmu. Tapi kamu perlu mengetahui satu hal, Mama punya cinta yang besar dan terpercaya untukmu. Semua akan Mama lakukan untuk kebaikanmu karena Mama mencintaimu. Karena kamu hadir ke dunia oleh karena cinta.