Olahraga malam sering kali menjadi pilihan bagi banyak orang yang memiliki jadwal padat sepanjang hari. Bagi sebagian, berolahraga di malam hari mungkin dirasa lebih praktis, karena mereka bisa menghindari terik matahari atau mengatur waktu dengan lebih fleksibel. Namun, ada pula yang percaya bahwa berolahraga di malam hari dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan. Lalu, apakah olahraga malam itu benar-benar tidak baik, atau sekadar mitos belaka?
Olahraga malam memiliki mitos sebagai berikut :
1. Olahraga Malam Dapat Mengganggu Kualitas Tidur. Salah satu alasan yang sering dikemukakan untuk menghindari olahraga malam adalah bahwa aktivitas fisik di malam hari dapat mengganggu kualitas tidur. Memang, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga yang terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan denyut jantung dan suhu tubuh, yang bisa membuat tubuh lebih sulit untuk relaksasi dan tidur nyenyak. Hal ini lebih berlaku untuk jenis olahraga intensitas tinggi yang memicu pelepasan adrenalin dan hormon stres. Namun, ini bukan berarti semua jenis olahraga malam berdampak buruk pada tidur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas sedang seperti berjalan kaki atau yoga ringan justru dapat membantu tubuh lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur, asalkan dilakukan beberapa jam sebelum tidur. Jadi, jika dilakukan dengan bijak dan memperhatikan jenis olahraga yang dipilih, olahraga malam tidak harus berujung pada gangguan tidur.
2. Olahraga Malam Berbahaya bagi Kesehatan Jantung
Beberapa orang percaya bahwa olahraga malam bisa berbahaya bagi kesehatan jantung. Namun, tidak ada bukti yang cukup kuat untuk mendukung klaim ini. Faktanya, olahraga, baik dilakukan pagi maupun malam, memiliki manfaat besar untuk kesehatan jantung. Yang perlu diperhatikan adalah intensitas olahraga tersebut. Jika dilakukan dengan benar, olahraga malam justru dapat memberikan manfaat yang sama seperti olahraga di waktu lainnya.
Sebagai contoh, olahraga aerobik ringan hingga sedang seperti berlari, bersepeda, atau berenang dapat memperbaiki sirkulasi darah, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kebugaran jantung. Tidak ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa olahraga malam memiliki dampak yang lebih buruk daripada olahraga di waktu lain. Yang penting adalah menjaga konsistensi dan tidak berolahraga dengan intensitas yang berlebihan.
Faktanya olahraga malam memiliki dampak dan manfaat sebagai berikut :
- Risiko Cedera Lebih Tinggi di Malam Hari.
Salah satu hal yang perlu dipertimbangkan ketika berolahraga malam adalah tingkat kewaspadaan. Ketika malam datang, tubuh kita cenderung lebih lelah dibandingkan siang hari, yang bisa mempengaruhi konsentrasi dan koordinasi tubuh. Kurangnya pencahayaan yang baik juga dapat meningkatkan risiko cedera, terutama jika berolahraga di luar ruangan atau di tempat yang kurang terang. Ini adalah faktor yang perlu diperhatikan, terutama bagi mereka yang berolahraga di tempat umum seperti taman atau jalan raya. Untuk itu, penting bagi siapa pun yang ingin berolahraga malam untuk memastikan bahwa mereka memiliki pencahayaan yang cukup dan menjaga kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar. Olahraga yang dilakukan di tempat yang aman dan terang, serta dengan perlengkapan yang memadai, dapat mengurangi risiko cedera.
- Olahraga Malam Dapat Membantu Mengurangi Stres
Salah satu manfaat olahraga malam yang sering diabaikan adalah kemampuannya untuk membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan mental. Setelah seharian penuh beraktivitas, berolahraga di malam hari bisa menjadi cara yang efektif untuk melepaskan ketegangan. Aktivitas fisik dapat meningkatkan pelepasan endorphin hormon yang membuat kita merasa bahagia dan rileks yang tentunya dapat meningkatkan mood dan mengurangi stres setelah bekerja atau beraktivitas. Bagi mereka yang kesulitan tidur atau merasa cemas, olahraga ringan pada malam hari juga bisa menjadi cara yang efektif untuk menenangkan pikiran sebelum tidur. Yoga atau peregangan ringan dapat memberikan efek menenangkan dan mempersiapkan tubuh untuk tidur yang lebih berkualitas.
- Pola Makan dan Hidrasi
Olahraga malam dapat mempengaruhi pola makan dan hidrasi. Pastikan untuk tidak berolahraga dalam keadaan lapar atau terlalu kenyang. Makan ringan yang mengandung karbohidrat dan protein sekitar 1-2 jam sebelum olahraga dapat memberikan energi yang cukup tanpa membuat tubuh merasa terberatkan. Selain itu, pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum, selama, dan setelah berolahraga.
Studi menunjukkan bahwa olahraga yang dilakukan di malam hari, setelah jam kerja atau aktivitas harian, bisa membantu menurunkan kadar hormon stres, seperti kortisol, sehingga tubuh merasa lebih tenang dan siap untuk tidur sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur, Meskipun ada anggapan bahwa olahraga malam dapat mengganggu tidur, beberapa penelitian malah menunjukkan sebaliknya. Aktivitas fisik ringan hingga sedang yang dilakukan beberapa jam sebelum tidur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Olahraga, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat mempercepat proses relaksasi tubuh dan mengurangi ketegangan otot, mempersiapkan tubuh untuk tidur yang lebih nyenyak.