Mohon tunggu...
Niswatin Khoiroh
Niswatin Khoiroh Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Psikologi UIN Maliki Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konsep Mengenai Struktur Sosial dan Ilmu Antropologi

7 Mei 2014   23:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


11. Klasifikasi dari aneka-warna gejala alam itu telah terbukti mutlak untuk kemajuan ilmu alam. Ilmu biologi baru maju pesat ketika klasifikasi dari beribu-ribu jenis bentuk makhluk hidup di dunia ini menjadi beberapa suku, infrasuku, keluarga, jenis, dan ras yang terbatas. Demikian pula ilmu antropologi sosial akan maju dan mampu me¬ngembangkan hipotesa-hipotesa yang setelah diuji dapat dikembangkan menjadi kaidah-kaidah sosial, atau social laws, atau suatu klasifikasi besar mengenai aneka-warna struktur sosial tersusun.


Dalam sub 10 dan 11 dari uraian di atas digunakan istilah “antropologi sosial”. Radcliffe-Brown yang memang selalu mempergunakan istilah dengan sangat ketat, mengusulkan agar disiplin yang melaksanakan prosedur penelitian, analisa, klasifikasi, dan generalisasi seperti terurai di atas, secara khusus disebut dengan istilah “antropologi sosial”. Maksudnya agar dapat dibedakan dengan jelas dari ilmu antropologi yang ber¬usaha menerangkan dari gejala-gejala masyarakat dan kebudayaan manusia yang beraneka-warna di seluruh muka bumi ini, dengan analisa yang bersifat historis atau yang berdasarkan metode analisa difusionisme. Untuk ilmu antropologi jenis terakhir itu ia mengusulkan istilah yang lama, yaitu “etnologi”.
Istilah “antropologi sosiai” pertama kali dipergunakan di Inggris, ketika jabatan guru besar kehormatan yang diberi¬kan oleh Universitas Liverpoel kepada J. Frazer dinyatakan dalam ilmu social anthropology (Evans-Pritchara 1951: 3).


Adapun pandangan dan cita-cita Radeliffe-Brown menge¬nai suatu ilmu sosial berdasarkan metodologi ilmu alam tak pernah sempat diterapkan olehnya; dan walaupun ia menyatakan berkali-kali bahwa struktur sosial itu ada dan dapat diana¬lisa pada segala macam masyarakat, baik yang bersahaja maupun yang komplek, dalam praktek ia sendiri hanya menerapkan¬nya pada dua pranata, yaitu sistem kekerabatan unilineal dan upacara agama beserta mitologinya, dalam tiga macam masyarakat, yaitu masyarakat berburu di Andaman dan Australia, dan masyarakat peternak dan petani di Afrika.

Fedyani, Ahmad, Antropologi Kontemporer, Jakarta: Kencana, 2006

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun