Mohon tunggu...
Niswah Mufidah
Niswah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - pelajar

Tidak ada yang mustahil ketika kita terus mencoba dan berusaha dan tak lupa selalu ikhtiar dan tawakkal kepada Allah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dapatkah Ia Belajar Bahasa Sejak Dini?

29 Agustus 2018   10:44 Diperbarui: 29 Agustus 2018   11:02 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
home-startarun.org.uk

Perkembangan bahasa merupakan interaksi sosial yang pembelajarannya tak luput dari peran orang tua dan pengasuh. Periode pralinguistik pada tahap berceloteh, orang dewasa dapat membantu perkembangan bahasa anak dengan mengajaknya berlatih mengoceh dengan cara mengulangi setiap perkataan yang diucapkan secara langsung.

Menurut Hardy Brown, Plomin, dan Defries mengatakan bahwasanya imitasi oleh orang tua terhadap bayi mempengaruhi kecepatan pembelajaran bahasa. Menurut Rochat, Quendo, dan Striano dalam buku "Rujuk Kembali Kotak 1-5" mengatakan proses ini juga membantu bayi mengalami aspek sosial bicara, rasa bahwa percakapan mengandung giliran, ide yang kebanyakan bayi dapat tangkap sekitar usia 7 setengah hingga 8 bulan. 

Bahkan pada usia 4 bulan, ditengah permainan cilukba, bayi menunjukkan kepekaan terhadap struktur sosial dengan orang dewasa.

Dapat disimpulkan bahwasanya di usia yang 7 sampai 8 bulan pun bayi sudah dapat berinteraksi dengan orang tua ketika mereka mengajarkan bahasa, bahkan di saat usia masih sangat kecil walaupun bayi terlihat hanya terdiam dan mengamati namun pada sejatinya ia pun tengah belajar berinteraksi dengan bahasa yang diajarkan oleh orang tua ataupun pengasuh.

Perkembangan kosakata bahasa pada bayi akan lebih cepat jika orang tua atau pengasuh menggunakan peluang yang tepat dalam mengajarkan kosakata baru pada anak. Anak akan lebih mengingat objek yang diajarkan secara langsung dengan menunjukkan bukti secara kongkrit, daripada ketika menunjukkan suatu objek dengan mengalihkan perhatiannya. 

Contohnya ketika zidan sedang  mencari mainan mobil-mobilan dan ibu pun menunjuk "ini loh nak mobil," maka saat itu juga ia akan ingat dibandingkan dengan saat ia bermain dengan yang lain lalu ibu pun mencoba mengalihkan perhatiannya untuk memperhatikan apa yang diajarkan.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun