Mohon tunggu...
Niswah Mufidah
Niswah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - pelajar

Tidak ada yang mustahil ketika kita terus mencoba dan berusaha dan tak lupa selalu ikhtiar dan tawakkal kepada Allah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menanamkan Pendidikan Al-Qur'an dalam Karakter Anak

22 September 2017   02:11 Diperbarui: 22 September 2017   02:23 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak merupakan sebuah karunia yang Allah berikan kepada siapa saja yang dipercaya untuk memegang amanah tersebut. Benar-benar mendidiknya dengan wawasan agama yang baik, serta membimbingnya hingga  menjadi anak yang sholeh dan  sholehah adalah kewajiban setiap orang tua. 

Setiap anak yang lahir kedunia pasti memiliki beberapa karakter yang berbeda dari anak-anak yang lain. Pada dasarnya di usianya yang masih sangat dini karakter yang dimiliki oleh seorang anak  masih belum terbentuk atau bisa dikatakan masih polos, nah maka dari itu disinilah pentingnya peran seorang pendidik dalam membentuk karakter tersebut. Dalam hal ini pendidik bisa mempelajari beberapa nasehat  yang terdapat dalam surat luqman, dan kemudian mempraktikannya pada anak-anak.

            Beberapa petuah yang terdapat dalam surat luqman tentang pendidikan islam pada anak-anak adalah sebagai berikut:

1. Jangan menyekutukan Allah

Dan (ingatlah) ketika luqman berkata kepada anaknya, diwaktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku janganlah kalian mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah kedzaliman yang besar (Q.S. luqman 13).

Sebagai tonggak dalam mendidik anak, sudah menjadi  tugas pendidik untuk menananamkan pada diri anak pengetahuan tentang keimanan, dengan mengenalkan rukun iman dan islam serta hakikatnya dalam kehidupan. Sehingga anak bisa lebih dekat dalam mengenal sang pencipta.

2. Berbakti kepada kedua orang tua

Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, dan hanya kepada-Kulah kembalimu. (Q.S. luqman 14)Dalam hal ini terdapat nasehat bahwasanya anak harus berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibu yang telah mengandung selama 9 bulan dan menyapihnya selama 2 tahun. Serta ayah yang selalu bekerja keras demi kehidupan anak-anaknya, tugas pendidik dalam poin ini ialah agar mengajarkan kepada anak untuk selalu berbuat baik kepada orang tua, bertutur kata yang baik, tidak melawan perkataan orang tua dan selalu mencintai dan menyayangi orang tua dengan tulus.

3. Berbuat baik kepada orang tua

Dan jika mereka memerintahkanmu untuk mempersekukan-Ku dengan sesuatu yang tidak kamu ketahui, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya didunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali, kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (Q.S. luqman 15)

Maksud dari ayat ini yakni bahwasannya sebagai anak harus benar-benar menaati orang tua dan berbuat baik kepadanya ketika didunia, serta menjauhi saat keduanya menyuruh berbuat yang munkar.

4. Setiap perbuatan akan mendapatkan balasan

(luqman berkata): Hai anakku jika ada perbuatan seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau dilangit atau dibumi, niscaya Allah akan mendatangkannya(balasan). Sesungguhnya Allah maha halus lagi maha mengetahui. (Q.S. luqman 16)

Ayat ini menjelaskan bahwa segala perbuatan apapun amal perbuatan akan mendapatkan balasan walaupun hanya sekecil biji sawi. Tugas pendidik dalam poin berikutnya yakni mengajarkan dan memberikan pengertian kepada anak agar selalu melakukan hal-hal baik dalam kehidupan mereka agar kelak mendapatkan balasan yang baik pula.

5. Mendirikan shalat, amar ma'ruf nahi munkar dan sabar

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah.

Ayat ini menjelaskan agar anak senantiasa mendirikan shalat, mengerjakan semua kebaikan dan mencegah terhadap hal yang buruk. Tugas pendidik pada poin ini yakni melatih anak untuk selalu melaksanakan shalat, selalu berbuat sesuatu yang baik dan jauh dari hal-hal buruk, serta mengajarkan tentang hakikat kesabaran melalui kisah teladan para nabi.

6. Jangan sombong

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan dimuka bumi ini dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang  yang  sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. luqman 17)

Dalam ayat ini menjelaskan kepada anak agar benar-benar menjauhi sifat sombong, sebab Allah benar-benar sangat membenci perkara tersebut. Tugas pendidik pada poin terakhir yakni mengajarkan dan menjelaskan kepada anak akan bahayanya sifat sombong apabila sifat tersebut tertanam dalam diri anak. Bisa dengan menceritakan kisah terdahulu tentang orang-orang sombong yang hidup pada zaman nabi, hal ini dimaksudkan agar anak tetap berbuat baik dan rendah diri terhadap orang tua dan sesama.

Itulah beberapa tuntunan pendidikan al-qur'an yang dapat ditanamkan dalam karakter anak, agar kedepannya anak bisa menjalankan kehidupan sesuai tuntunan ajaran agama islam yang benar, dan menjadi kebanggaan bagi kedua orang tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun