Mohon tunggu...
Nissya Sari
Nissya Sari Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Kepribadian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Varian Virus Corona Eris

15 September 2023   22:07 Diperbarui: 15 September 2023   23:01 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

VARIAN VIRUS CORONA 'ERIS'

Pembukaan 

Varian baru covid-19 EG.5.1 atau "ERIS"muncul dan menyebar cepat di Inggris sejak akhir Juli 2023.selain inggris,virus ini juga berhasil dideteksi dinegara-negara lain seperti Eropa,Asia,Amerika Utara,dan Jepang.world health organizational (WHO) telah menetapkan varian baru ini sebagai variant under monitoring(VUM).karena mendominasi 20%dari sekuen yang ada di asia,10% sekuen di Eropa,dan 7% di Amerika Utara.

ISI

parah ahli menyebutkan,beberapa faktor penyebab cepatnua infeksi'Eris' adalah libur musim panas,adanya cuaca buruk,serta ditayangkannya film populer di Box office yang menyebabkan banyak kerumunan. meskipun demikian,parah ahli menyatakan sejauh ini varian 'Eris'belom terbukti lebih mematikan apabila dibandingkan dengan varian lain.

Sejauh ini pemerintah belum mengumumkan atas terdeteksinya varian Eria. Namun, Dicky menambahkan potensi penyebaran di Indonesia sangat besar. Pasalnya, mobilitas warga secara global sudah ke arah normal.

"Dalam konteks penerbangan dan travelling yang sudah normal, paling tidak dalam 1-2 minggu bisa kemana mana," ujar Dicky.

Namun, dia mengingatkan vaksinasi yang ada saat ini masih terbukti efektif dalam menahan tingkat keparahan atau kematian. Hanya saja dia berharap masyarakat tetap meningkatkan proteksi, seperti dengan mengenakan masker.

"Kabar baiknya vaksin masih efektif tetapi tetap harus ditingkatkan proteksi terutama bagi kelompok berisiko," imbuhnya.

Gejal covid-19 varian Eris 

Pilek

Sakit kepala

Kelelahan ringan hingga berat

Bersin 

Sakit tenggorokan 

Penutup 

Akan tetapi, masyarakat diharapkan untuk tetap berwaspada dengan cara menggunakan masker,mencuci tangan dengan benar,dan menghindari kerumunan apabila sedang tidak sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun