Mohon tunggu...
Nissaull Khusna
Nissaull Khusna Mohon Tunggu... Freelancer - DREAMER
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

dreamer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

15 Gaya Pola Asuh Anak yang Perlu Anda Ketahui

12 Oktober 2019   16:29 Diperbarui: 12 Oktober 2019   16:32 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: preschoolcanada.com

Berhasil mendidik anak dengan baik adalah impian semua orangtua. Setiap orangtua pasti ingin agar anaknya bisa sukses dan bahagia. Namun pada kenyataannya tidak semudah itu, mayoritas orangtua pasti pernah mengalami kesulitan dalam mengasuh. Karakter atau sifat bawaan anak merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh orangtua dalam menerapkan suatu bentuk pola asuh. Berikut sudah saya rangkum 15 gaya asuh menurut buku "Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Islam" karya Drs. Syaiful Bahri Djamarah, M.Ag.

1. Gaya Otoriter

Tipe pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh dimana orang tua yang memaksakan kehendak. Dalam tipe ini, orang tua cenderung sebagai pengendali atau pengawas (controller), selalu memaksakan kehendak kepada anak, tidak terbuka terhadap pendapat anak, sangat sulit menerima saran dan cenderung memaksakan kehendak dalam perbedaan, terlalu percaya pada diri sendiri sehingga menutup katup musyawarah. Pola asuh ini sangat cocok untuk anak PAUD dan TK dan masih bisa digunakan untuk anak SD dalam kasus-kasus tertentu.

2. Gaya Demokratis

Pola asuh demokratis merupakan pola asuh yang paling baik dan bisa diterapkan pada anak usia berapa saja. Baik masih balita sampai anak yang sudah dewasa dan sulit untuk diajak kompromi apalagi menuruti aturan yang diberikan orang tua.

Selain itu pola asuh jenis demokratis memberikan kesempatan untuk para orang tua untuk terbiasa menepatkan dirinya kepada anak bagaikan seorang teman, anak bebas mengemukakan pendapatnya. Disini memang ditekankan bahwa orang tua bisa mendengarkan keluhan anaknya, serta memberikan masukan.

Jika orang tua memberikan hukuman maka harus masuk di alasan mengapa dan bagaimana hukuman tersebut terjadi. Saat orang tua bersikap friendly, anakpun menjadi sangat terbuka kepada orang tuanya, sehingga anak tidak membantah pada orangtuanya namun tetap menjaga sikap mereka dengan menghargai dan mendengarkan.

3. Gaya Laissez-Faire

Tipe pola asuh orang tua ini tidak berdasarkan aturan-aturan. Kebebasan memilih terbuka bagi anak dengan sedikit campur tangan orang tua agar kebebasan yang diberikan terkendali. Orang tua yang menggunakan gaya ini menginginkan seluruh anaknya berpartisipasi tanpa memaksakan atau menuntut kewenangan yang dimilikinya. Tindak komunikasi dari orang tua cenderung berlaku sebagai seorang penghubung yang menghubungkan kontribusi atau sumbang pemikiran dari anggota keluarga.   Pola asuh ini bisa digunakan untuk anak dalam semua tingkatan usia.

  4. Gaya Fathernalistik

Fathernalistik (fathernal=kebapakan) adalah pola asuh kebapakan, dimana orang tua bertindak sebagai ayah terhadap anak dalam perwujudan mendidik, mengasuh, mengajar, membimbing, dan menasehati. Orang tua menggunakan pengaruh sifat kebapakannya untuk menggerakkan anak mencapai tujuan yang diinginkan meskipun terkadang pendekatan yang dilakukan bersifat sentimental. Pola asuh ini cocok digunakan untuk anak PAUD dan TK dalam kasus tertentu dan sangat pas digunakan untuk anak usia 0-2 tahun. 

5. Gaya Karismatik

Tipe pola asuh karismatik adalah pola asuh orang tua yang memiliki kewibawaan yang kuat. Kewibawaan itu hadir bukan karena kekuasaan atau ketakutan, tetapi karena adanya relasi kejiwaan antara orang tua dan anak. Adanya kekuatan internal luar biasa yang diberkahi kekuatan gaib oleh Tuhan dalam diri orang tua sehingga dalam waktu singkat dapat menggerakkan anak tanpa bantahan. Pola asuh ini baik selama orang tua berpegang teguh pada nilai-nilai moral dan ahlak yang tinggi dan hukum yang berlaku. Pola asuh ini dapat diberdayagunakan terhadap anak usia SD, SLTP, SLTA, dan perguruan tinggi.

6. Gaya Melebur Diri

Tipe pola asuh melebur diri (affiliate) adalah tipe kepemimpinan orang tua yang mengedepankan keharmonisan hubungan dan membangun kerjasama dengan anak dengan cara menggabungkan diri. Ini tipe yang berusaha membangun ikatan yang kuat antara orang tua dan anak, berupaya menciptakan perasaan cinta, membangun kepercayaan, dan kesetiaan antara orang tua dan anak.. keakraban orang tua dan anak terjalin sangat harmonis. Pola asuh ini bisa dipakai untuk anak PAUD dan TK. Tetapi untuk anak SLTP hanya sampai batas-batas tertentu.

7. Gaya Pelopor

Tipe pola asuh orang tua yang satu ini biasanya selalu berada di depan (pelopor) untuk memberikan contoh atau suri teladan dalam kebaikan bagi anak dalam keluarga. Orang tua benar-benar tokoh yang patut diteladani karena sebelum menyuruh atau memerintah anak,ia harus lebih dulu berbuat. Dengan kata lain orang tua lebih banyak sebagai pelopor di segala bidang demi kepentingan pendidikan anak. Pola asuh ini dapat digunakan untuk anak dalam semua tingkatan usia.

8. Gaya Manipulasi

Tipe pola asuh ini selalu melakukan tipuan,rayuan,memutar balik kenyataan. Agar apa yang dikehendaki tercapai, orang tua menipu dan merayu anak agar melakukan yang dikehendakinya. Orang tua selalu memutarbalikkan fakta atau memanipulasi keadaan sebenarnya.  Pola asuh ini sampai batas-batas tertentu dan sangat hati-hati masih bisa digunakan untuk anak PAUD dan TK karena mereka cenderung belum bisa diberi pengertian dan sangat tidak cocok untuk anak SD'SLTP, dan SLTA.  

9. Gaya Transaksi

Pola asuh orang tua tipe ini selalu melakukan perjanjian (transaksi), dimana antara orang tua dan anak membuat kesepakatan dari setiap tindakan yang diperbuat. Orang tua menghendaki anaknya mematuhi dalam wujud melaksanakan perjanjian yang telah disepakati. Ada transaksi tertentu yang dikenakan kepada anak jika suatu waktu anak melanggar perjanjian tersebut. Pola asuh ini cocok digunakan untuk anak SD dan SLTP.

10. Gaya Biar Lambat Asal Selamat

Pola asuh orang tua tipe ini melakukan segala sesuatunya sngat berhati-hati. Orang tua berprinsip biar lambat asal selamat. Biar pelan tapi pasti melompat jauh ke depan. Orang tua tidak mau terburu-buru, tapi selalu memperhitungkan secara mendalam sebelum bertindak. Dalam berbicara orang tua menggunakan bahasa lemah lembut sopan dalam kata-kata, santun dalam untaian kalimat. Pola asuh ini cocok digunakan untuk anak PAUD, TK, SD, dan SLTP.

11. Gaya Alih Peran

Gaya alih peran adalah tipe kepemimpinan orang tua dengan cara mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada anak. Pola asuh ini dipakai oleh orang tua untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk mengemban tugas dan pera tertentu. Oran tua hanya memfasilitasi dan membantu ketika solusi atas masalah tidak ditemukan oleh anak. Meski tidak diberikan arahan secara detail apa yang harus anak lakukan, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan sebagian besar diserahkan kepada anak. Pola asuh ini bisa digunakan untuk anak SLTP, SLTA dan perguruan tinggi. 

 12. Gaya Pamrih

Tipe pola asuh ini disebut pamrih karena setiap hasil kerja yang dilakukan ada nilai material. Bila orang tua ingin menggerakkan anak untuk melakukan sesuatu, maka ada imbalan jasanya dalam bentuk material. Jadi, karena ingin mendapatkan imbalan jasa itulah anak terdorong melakukan sesuatu yang diperintah oleh orang tua. Pola asuh ini cocok digunakan untuk anak PAUD, TK, SD, SLTP, tetapi hanya dalam hal tertentu.

 13. Gaya Tanpa Pamrih

Tipe pola asuh ini disebut tanpa pamrih karena asuhan yang dilaksanakan orang tua kepada anak mengajarkan keikhlasan dalam perilaku dan perbuatan. Tidak pamrih berarti tidak mengharapkan sesuatu pun kecuali mengharapkan ridha Allah. Pola asuh ini dapat digunakan untuk anak dalam semua tingkatan usia.

14. Gaya Konsultan

Tipe pola asuh ini menyediakan diri sebagai tempat keluh kesah anak, membuka diri menjadi pendengar yang baik bagi anak. Orang tua siap sedia bersama anak untuk mendengarkan cerita, informasi, kabar, dan keluhan tentang berbagai hal yang telah dibawa anak dari pengalaman hidupnya. Komunikasi dua arah terbuka antara orang tua dan anak, dimana keduanya dengan posisi dan peran yang berbeda, orang tua berperan sebagai konsultan dan anak berperan sebagai orang yang menyampaikan pesan. Pola asuh ini dapat digunakan untuk anak dalam berbagai tingkatan usia.

15. Gaya Militeristik

Pola asuh militeristik adalah tipe kepemimpinan orang tua yang suka memerintah. Tanpa dialog, anak harus mematuhi perintahnya,tidak boleh dibantah, harus tunduk pada perintah dan larangan. Dalam keadaan tertentu ada ancaman, dalam keadaan berbahaya, tipe ini sangat tepat digunakan untuk menggerakkan anak, karena harus secepatnya dan tepat dalam mengambil keputusan demi keselamatan anak. Dalam hal-hal tertentu, pola asuh ini pola asuh ini dengan kebijakan orang tua dan sangat hati-hati bisa digunakan untuk anak PAUD, TK, dan SD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun