Mohon tunggu...
Nissaull Khusna
Nissaull Khusna Mohon Tunggu... Freelancer - DREAMER
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

dreamer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketika Anak Mudah Ngambek

29 Agustus 2018   17:45 Diperbarui: 29 Agustus 2018   18:30 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak yang gampang marah ataupun nangis sangat sukses membuat kita menjadi lebih emosi. Cenderung karena kita tidak tahu apa maksud dari mereka menangis ataupun marah. Namun biasanya beberapa orang tua cenderung balik memarahinya bahkan ada yang menggunakan kontak fisik namun ingat api tidak bisa dipadamkan dengan api. Jadi jangan balas memarahinya ya......

Ini beberapa tips  yang dapat digunakan para orang tua menghadapi anaknya yang gampang ngambek atau rewel

1. Tetap tenang

Ketika anak tiba-tiba nangis di tengah kerumunan orang. Jangan langsung memaksanya diam, bahkan ada beberapa orang tua yang memukul anaknya agar mereka berhenti menangis. Itu adalah salah.... Yang harus dilakukan orang tua adalah membawa anak ke tempat sepi dan mengajaknya berkomunikasi sehingga kita dapat mengetahui Kenapa anak kita menangis.

2. Berikan larangan yang mudah dimengerti

Anak menangis ataupun rewel ketika kita melarangnya mengerjakan sesuatu. Maka kita harus memberinya alasan yang logis atau alasan yang gampang dimengerti oleh anak jangan hanya bilang padanya "pamali" mungkin anak akan bingung dan merasa mereka tidak melakukan kesalahan.

3.  Bangun komunikasi yang bagus

Semakin kita dekat dan semakin kita lebih banyak berkomunikasi dengan anak maka kita akan mengerti apa yang di inginkan dia ataupun apa yang tidak disukainya sehingga kita tidak salah dalam mengambil tindakan.

4. Menjadi teladan yang baik

Seperti yang kita ketahui anak adalah peniru yang ulung dia akan meniru semua yang dilihatnya, didengarnya, maupun dirasakannya dengan baik tanpa menyaringnya. Maka kita harus lebih hati-hati ketika kita mengeluarkan emosi kita jangan sekali-sekali marah membentak ataupun bertengkar didepan anak karena mungkin itu dapat ditiru oleh anak dan juga dapat mengganggu pertumbuhan kepribadiannya anak tersebut.

Selain itu para orang tua juga dapat mengevaluasi cara didik yang digunakan sudah tepat atau belum. Kita juga  harus lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Sehingga anak akan merasa bahwa dirinya tidaklah sendiri dan mereka dapat menceritakan semua yang telah mereka alami di dalam maupun di luar lingkup keluarga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun