Mohon tunggu...
Nissaull Khusna
Nissaull Khusna Mohon Tunggu... Freelancer - DREAMER
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

dreamer

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Memiliki Anak Disleksia? Tonton Film "Taree Zaamen Par"

16 Februari 2018   17:13 Diperbarui: 16 Februari 2018   19:31 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Arti dari Taare Zameen par sendiri adalah seperti bintang-bintang di langit. Saya sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton para orang tua maupun para pendidik. Karena film ini mengambil tema anak disleksia. Yang mungkin sering kita jumpai anak-anak seperti itu di sekitar kita bahkan orang terdekat kita akan tetapi kita tidak mengetahui bahwa mereka adalah anak disleksia tetapi kita malah mengira mereka itu bodoh, malas ataupun lambat dalam menerima pelajaran. Sehingga kita tidak memperhatikan apa yang sebenarnya mereka butuhkan. 

Sebenarnya apa sih disleksia itu? Disleksia adalah suatu gangguan proses belajar, di mana seseorang mengalami kesulitan membaca, menulis, atau mengeja. Disleksia dapat di alami oleh anak-anak maupun orang dewasa. Namun hingga saat ini belum ditemukan obatnya. 

Nah... Film ini bukan hanya sangat apik dan menarik akan tetapi film ini juga telah mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi sebagai best film dalam ajang Zee Cine Awaard pada tahun 2008. 

Di dalam film ini ishaan (Darsheel Safary) merupakan siswa kelas 3 yang 'payah' dalam urusan apapun di sekolahnya. Itu karena dia tidak bisa membaca dan menulis. Dia selalu melihat dunia dengan imajinasinya yang ternyata tak terbatas dan tidak bisa dibayangkan oleh orang lain. Setiap pelajaran mendapat nilai jelek, yang membuat guru-gurunya geram. Terlebih lagi dia sering membolos sekolah. 

Ishaan dicap sebagai anak pemalas, nakal, dan idiot. Akan tetapi di balik semua itu dia dapat melukis dan menggambar dengan sangat Indah dan unik. Tetapi orang tua ishaan tidak mengetahui bahwa anaknya terkena disleksia ditambah lagi para pengajar di sekolahnya sering membandingkannya dengan kakaknya yang mendapatkan nilai sempurna di semua pelajaran dan juga seorang atlet tenis. yang 

Puncaknya, orang tua Ishaan memindahkannya ke sekolah berasrama. Namun di sekolah yang disiplin dan tegas tersebut, dia tetap mendapat nilai yang buruk dalam semua mata pelajaran yang membuatnya depresi. Dia juga merasa sedih karena harus tinggal jauh dari keluarganya. Sampai akhirnya ada seorang guru baru bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). 

Guru Ishan yang bernama Ram Shankar Nikumbh beliau juga adalah seorang guru yang sering mengajar di sebuah lembaga untuk anak-anak autis dan disabilitas. Beliau lalu melatih Ishan sedikit demi sedikit dengan cara melatih membaca, menulis, melukis, dan belajar menghitung dengan cara naik turun tangga. hingga akhirnya Ishan bisa seperti layaknya anak-anak lain.

Ram Shankar Nikumbh mengadakan lomba melukis yang diikuti oleh semua siswa dan guru, tetapi pada saat itu Ishan menghilang Ram Shankar Nikumbh mencari Ishan,dan menanyakan ke sahabat Ishan yang bernama Rajan Damodaran,tetapi dia tidak tahu dimana Ishan berada. dan setelah itu Ishan datang untuk mengikuti perlombaan tersebut. 

Kemudian Ishan melukis dengan imanijasinya yang tinggi. setelah juri menilai,ternyata lukisan Ishan lah yang terbaik. dan Ishan lah yang menjadi pemenangnya, dan diberikanlah piala tersebut kepada Ishan, setelah perlombaan selesai orang tuanya menjemputnya ,dan keluarganya tidak menyangkanya. Pada akhirnya ishan menjadi anak yang pintar dan berbakat.

Disleksia memang tidak dapat disembuhkan dan tidak ada obatnya apalagi gejala pada setiap orang itu berbeda-beda sehingga rata-rata dari mereka akan ketahuan setelah mereka beranjak dewasa, akan tetapi dengan penanganan yang tepat dan benar seorang anak disleksia mampu belajar dan lulus dari sekolah umum seperti anak normal lain dengan program belajar khusus. 

Tidak mencelanya dan dukungan dari semua orang merupakan faktor terpenting dalam proses penanganannya. Seperti film di atas saat semua orang tidak memperhatikan ishaan dan bahkan mereka mengecap dan menyalahkannya. Bukannya dia bisa membaca akan tetapi dia makin terpuruk. Jadi kita sebagai orang tua harusnya menghindari mencela saat anak melakukan kesalahan dalam membaca agar kepercayaan diri anak dapat dibangun.

Penanganan disleksia memang membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Karena itu, keluarga serta penderita dianjurkan untuk bersabar menjalaninya. Dukungan serta bantuan dari anggota keluarga serta teman dekat akan sangat membantu. Semoga bermanfaat.

Sumber: 1 | 2 |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun