Mahasiswa berperan sebagai agen perubahan dalam berbangsa dan bernegara. Salah satu cara menunjukkan peran tersebut adalah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) melakukan kegiatan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan nama "Kuliah Kerja Nyata Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbud Ristek". Kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa serta membantu proses pembangunan dengan segala kemampuan ide kreatif dalam membuat solusi permasalahan dan perubahan di sekitar lingkungan masyarakat.
Kegiatan KKN yang diselenggarakan UPI merupakan salah satu kontribusi dalam pembangunan Sustainable Development Goals (SDG's) Desa yang mengacu pada 18 pokok program yang merujuk pada kearifan lokal, sebagai upaya terpadu mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan, Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelaksanaan kegiatan KKN diselenggarakan selama 1 bulan mulai dari tanggal 20 Juli 2022 - 10 Agustus 2022, yang diikuti oleh 191 kelompok mahasiswa KKN Reguler, 50 kelompok mahasiswa KKN rekognisi, dan 241 dosen pembimbing lapangan. Kegiatan KKN dilaksanakan secara daring (online) sesuai dengan domisili mahasiswa, atau dapat dilakukan secara luring (offline) yang pelaksanaanya tetap mengikuti dan memperhatikan protokol kesehatan.
KKN tematik UPI sudah dilaksanakan oleh mahasiswa bernama Nissa Nur Azizah, yang tergabung dalam kelompok 18 yang dibimbing oleh DPL Dr. Wawan Hermawan S.Ag ., M.Ag. Program yang dilakukan oleh kelompok tersebut mengusung tema Desa Pertumbuhan Ekonomi merata yang mengarah terhadap Pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui perizinan kesbangpol dan wawancara yang dilakukan oleh staf kelurahan isola, kelompok Nissa melakukan kegiatan KKN pada UMKM rotan yang berlokasi di Negla RT 07 RW 04 Kelurahan Isola Kecamatan Sukasari Kota Bandung, Jawa Barat.
Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan pemilik UMKM rotan, terjadi permasalahan mengenai dampak krisis ekonomi akibat dari pandemi Covid-19. Dampak yang terjadi adalah omset penjualan turun drastis, bahan pokok pembuatan rotan yang terus meningkat, dan sulitnya menerima orderan sesuai permintaan konsumen yang telat membayar, bahkan ada konsumen yang kabur tidak bertanggung jawab atas orderan produk rotan, hal tersebut disampaikan oleh Bapak Jamingan selaku pemilik UMKM rotan. Selain hal tersebut beliau mengatakan bahwa penjualan online belum pernah dilakukan karena tidak pahamnya teknologi digunakan. Adanya dampak dari permasalahan tersebut para pelaku UMKM akan kesulitan dalam mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian nya terganggu.
Namun dengan adanya masa pandemi ini membawa banyak perubahan terhadap pola hidup masyarakat, seperti maraknya penggunaan jasa online dalam belanja di e-commerce, delivery makanan, e-learning, hingga kebutuhan kesehatan. Dengan adanya perubahan pola tersebut, Â pelaku UMKM dapat survive dengan keadaan krisis ekonomi dalam menggunakan penjualan online. Hal tersebut dilakukan untuk berkembang, salah satunya menjadi bisnis digital UMKM sehingga mampu menghadapi kondisi new normal kembali.
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di UMKM rotan, maka kelompok 18.6 dengan anggotanya Nissa Nur Azizah, melakukan sebuah solusi dengan program kerja KKN yang telah dirancang yakni memanfaatkan sosial media instagram sebagai penjualan produk rotan. Aplikasi Instagram dipilih karena, dapat menjangkau target pasar yang lebih luas tidak hanya di Indonesia namun bisa ke luar negeri, dapat melakukan promosi dengan fitur Instagram ads, serta memiliki data analisis bisnis yang akurat terkait tindakan pengguna terhadap konten yang dibuat. Program KKN yang dilakukan adalah dengan pendampingan berupa sosialisasi pembuatan akun, cara membuat konten untuk berjualan, cara membalas pemesanan dari konsumen, dan memperkenalkan fitur-fitur apa saja yang dapat dilakukan di instagram.
Hasil dari kegiatan program kerja KKN yang telah dilaksanakan didapati bahwa pemilik UMKM yakni bapak jamingan, mulai beradaptasi melalui sosial media khususnya aplikasi Instagram sebagai wadah penjualan produk rotan. Selain itu kelompok kami menghasilkan sebuah buku panduan dan tutorial video yang diunggah di akun youtube "Tiara Rotan" dalam menggunakan aplikasi instagram, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Kelompok kami berharap dengan adanya kegiatan KKN ini, peran penggunaan aplikasi Instagram dapat dimanfaatkan dalam keberlanjutan bisnis digitalisasi UMKM rotan dan UMKM lainnya. Sehingga dapat digunakan dalam meningkatkan pemasaran produk serta upaya dalam peningkatan hasil produksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H