Mohon tunggu...
Nissa Atul Asfiya
Nissa Atul Asfiya Mohon Tunggu... Lainnya - Project Manager

Bekerja sebagai Project Manager kerjasama LPPM UNDIP dan UNICEF

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

UNDIP dan UNICEF Laksanakan Sosialisasi dan Edukasi Vaksin Baru di Jawa Tengah

13 Juni 2023   16:32 Diperbarui: 14 Juni 2023   16:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Puslitkes LPPM UNDIP

Sesuai UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi, dan pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Tujuannya untuk menyehatkan anak Indonesia, karena sehat merupakan hak anak, dan anak merupakan investasi bangsa.

Saat ini Kementerian Kesehatan memperkenalkan 3 jenis antigen baru yang ditambahkan dalam program imunisasi nasional yang dilaksanakan oleh pemerintah, 3 jenis vaksin baru tersebut adalah PCV untuk mencegah pneumonia, HPV untuk mencegah kanker leher Rahim, dan Rotavirus untuk mencegah diare berat. Untuk mengenalkan antigen baru ini di seluruh wilayah, khususnya di Jawa Tengah diperlukan rencana aksi yang komprehensif, karenanya UNDIP bekerjasama dengan UNICEF menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi vaksin baru di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Pekalongan, 26 Mei 2023 Puslitkes LPPM UNDIP bekerjasama dengan UNICEF serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan sosialisasi dan edukasi vaksin baru (PCV, HPV, dan Rotavirus) di Jawa Tengah. 3 Vaksin baru ini disososialisasikan di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang dibagi menjadi 3 kluster dalam pelaksanaannya, kluster pertama dilaksanakan di Kabupaten Sukoharjo pada tanggal 9 Mei 2023, kluster ke-2 dilaksanakan di Cilacap pada tanggal 11 Mei 2023, dan terakhir dilaksanakan di Kota Pekalongan pada 26 Mei 2023. Setiap kabupaten/kota mengirimkan 5 peserta yang terdiri dari Dinas dan Organisasi masyarakat terkait, diantaranya Dinas Kesehatan, DP3A, Dinas Pendidikan, Fatayat NU dan TP-PKK kabupaten/kota.

Dok. Puslitkes LPPM UNDIP
Dok. Puslitkes LPPM UNDIP

Ketua puslitkes LPPM UNDIP, Dr. Ir. Martini, M.Kes menyampaikan bahwa “Upaya mengenai sosialisasi imunisasi wajib baru ini akan dilaksanakan di 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yang terbagi menjadi 3 cluster, diantaranya Kota Pekalongan, Kabupaten Sukoharjo, dan Kabupaten Cilacap”. “Vaksin imunisasi baru ini sebelumnya sudah dilaksanakan di 1 kabupaten di Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Banyumas, dan pada tahun ini akan dilaksanakan di seluruh wilayah di Jawa Tengah” imbuhnya.

Dr. Ir. Martini pun berharap pengenalan vaksin baru ini dapat disampaikan dengan baik oleh perwakilan kabupaten/kota di wilayah kerja masing-masing, sehingga penolakan mengenai imunisasi tidak terjadi karena adanya penambahan 3 antigen baru ini.

Pada kesempatan yang sama Dr. drs. Armunanto, M.Ph selaku Health Specialist UNICEF Wilayah Jawa-Bali menjelaskan bahwa penambahan 3 antigen baru adalah wujud dari komitmen nyata pemerintah dalam rangka memberikan perlindungan kepada warga negara, khususnya pada bayi dan anak untuk mencegah terjadinya penularan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

“Saat ini ada 3 jenis vaksin baru yang memungkinkan akan adanya suntik ganda pada anak, ini bukan bentuk kekejaman pemerintah namun salah satu bentuk kepedulian pemerintah terhadap kesehatan anak Indonesia”

Untuk itu, orangtua diupayakan dapat memberikan imunisasi lengkap pada anak yang dapat diperoleh di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, supaya dapat tercapai tujuan imunisasi untuk kesehatan anak Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun