Mohon tunggu...
Chairun Nissa
Chairun Nissa Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemewahan Mahkota Siger Asal Lampung

27 Desember 2016   00:41 Diperbarui: 27 Desember 2016   01:26 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siger merupakan mahkota pengantin wanita yang berasal dari Lampung, Mahkota ini memiliki bentuk segi tiga, memiliki cabang atau lekuk Sembilan atau tujuh, dan berwarna emas. Siger merupakan simbolisasi feminisme para wanita Lampung. Terdapat dua macam mahkota siger, siger pepadun dan saibatin.  Keduanya memiliki jumlah cabang yang berbeda. Untuk siger pepadun memiliki Sembilan cabang, sedangkan siger saibatin memiliki tujuh cabang. Karena jumlah cabang yang berbeda kedua nya memiliki filosofi tersendiri.

Pada zaman dahulu mahkota ini dibuat dengan emas asli, namun sekarang bahan pembuatan nya sudah mulai diganti dengan lempengan tembaga, kuningan atau logam lainnya. Para perancang mahkota siger  pun saat ini mulai berkreasi dengan membuat siger berwarna silver. Ukurannya pun saat ini dibuat lebih kecil dari ukuran siger yang dahulu. Namun jangan khawatir, meski sekarang telah banyak mahkota siger yang telah dikreasikan, keindahannya masih tetap terpancar.

Kemewahan serta keindahan mahkota asli Lampung ini telah diakui dunia internasional. Pada Ajang pemilihan Miss Grand International 2016, Indonesia banjir pujian karena memilih mahkota siger sebagai tema busana yang dikenakan untuk ajang tersebut. Hasilnya pun membuat Indonesia meraih penghargaan National Best Costume. Jadi, tidak dapat diragukan lagi kemewahan dan keindahan dari mahkota siger asal Lampung ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun