Mohon tunggu...
Anissa
Anissa Mohon Tunggu... Buruh - Just like that

Sederhana dan Cukup

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sadar

29 Oktober 2023   17:55 Diperbarui: 29 Oktober 2023   17:58 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam semakin larut, alam bawah sadarku kembali berkelana dalam ruang dimensi lain. Terpejamlah mataku dan seluruh fungsi anggota tubuh yang melemah, hanya nafas yang tetap terhembus dalam ketidak-sadaran ragaku.

Aku tak pernah tahu, ada apa saja sebenarnya dalam dunia alam bawah sadarku ini. Kerap kali kejadian yang kualami berada pada tempat tertentu dan sama seperti sejak awal aku mengenali tempat itu.

Ingin sekali aku menjelajahi seluruh tempat yang belum pernah aku kunjungi. Tetap sama dan selalu terasa asing tapi seolah aku pernah hidup dan tinggal lama di sana. Bagaimana jadinya jika aku memaksakan diri untuk menjelajahinya? Bahkan sekejab di sana ternyata semalam telah berlalu.

Pantas saja ada yang berkata 1000 hari di bumi sama dengan sehari di dunia itu. Rupanya dimensi lain memiliki durasi waktu yang berbeda dalam seharinya.

Aku tak tahu topik macam apa yang kubahas ini, aku hanya ingin mengungkapkan apa yang kini ada dalam pikiranku.

Pada dasarnya aku sangat menyukai hal-hal yang penuh dengan teka-teki, kesulitan, misteri, dan hal yang mungkin jarang bagi orang untuk membahasnya atau sekedar mencari tau tentangnya.

Ya, aku menyukai sesuatu yang jarang di sukai orang lain. Sebagai contoh artis biasa yang memiliki bakat, aku menyukainya sangat, tapi ketika ia menjadi terkenal dan memiliki banyak penggemar, entah kenapa aku tak lagi minat dengan orang tersebut. Okey, mungkin aku bisa kagum dengan karyanya, tapi respect yang kumiliki untuk orang tersebut tak sebesar sebelum ia menjadi seterkenal itu.

Sikap ini tentu tak baik, jika kuambil kesimpulan, aku tak menyukai seseorang dengan tingkat ketenaran yang tinggi. Padahal mereka melakukan itu atas dasar agar sebagian dari mereka memiliki banyak penggemar kan? Selain untuk menyalurkan bakat dan minat mereka?

Sampai kini aku juga tak tau kenapa diriku seperti ini. Abaikan biarkan saja. Begitu pikirku. Akan tetapi aku harus tahu apa sebabnya hingga aku mempunyai pemikiran demikian. Apakah ada yang salah dengan diriku? Apakah ada sesuatu yang tak semestinya dalam diriku ini? Apa itu rasa iri? Apakah itu bentuk rasa bosan akan suatu hal?

Iri, agaknya tidak. Aku bukan orang yang senang menjadi pusat perhatian, aku lebih suka sendiri dalam keramaian. Aku bisa dan mampu untuk berinteraksi dengan mereka, jika aku mau dan biasanya juga bisa. Tapi, hanya ketika aku menginginkannya.

Bosan, bisa saja. Meski aku tak begitu mengenalnya. Seseorang yang cukup terkenal akan lebih banyak mengekspresikan diri mereka secara publik baik itu disengaja mau pun tak sengaja. Misterius, ya aku suka yang seperti itu, setelah mereka terkenal secara publik kesan misterius dan menarik itu luntur perlahan, hingga aku sama sekali tak tertarik untuk mengikuti kegiatan yang dipublikasikan oleh mereka. Pencitraan tentu bisa saja terjadi bahkan mungkin berbeda dari bagaimana kenyataan hidup mereka. Tapi meski begitu tidak menutup kemungkinan sebagian dari diri mereka telah terkuak dan tidak lagi menjadi teka-teki bagiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun