"Ini berawal dari pengamatan gue sih. Gue ngeliat di Unpad terutama di Fikom ini banyak banget orang-orang yang suka musik dan berpotensi besar buat nyiptain karya, tapi mereka ga punya sarana atau tempat yang proper gitu buat nyalurinnya. Jadi gue berinisiatif buat ngajakin satu-satu, mulai dari temen terdekat gue buat yuk kita bikin komunitas musik."
Â
Dalam acara "Sub of Jatinangor" ini, artis dan penonton berinteraksi dengan aktif. Selama film ditampilkan, penonton menyimak dengan seksama dan tertawa bersama ketika muncul punchline-punchline lucu yang ada. Tak hanya itu, multikulturalisme juga terlihat dari keberagaman penampilan penonton yang hadir. Beberapa terlihat menggunakan outfit skena, beberapa lagi terlihat menggunakan outfit Y2K, dan yang penonton-penonton lain yang menggunakan outfit kebanggaannya.
Â
Selain pameran foto dan film, acara ini juga diwarnai oleh penampilan musik dari berberapa band. Penampilan musik ini tak hanya dilihat sebagai hiburan, namun juga salah satu bentuk ekspresi budaya.
Â
Para pengunjung acara ini menunjukkan reaksi positif setelah mengikuti seluruh acara "Sub of Jatinangor". Sebagai acara kultur pertama, "Sub of Jatinangor" menjadi awal yang bagus bagi mahasiswa, bahkan Masyarakat Jatinangor untuk mengadakan acara yang menghimpun kultur-kultur maupun budaya yang ada di sini. Kenny, sebagai salah satu penggarap acara ini mengungkapkan harapannya.
Â
"Semoga setelah adanya sub of jatinangor ini, bukan hanya mahasiswa, tapi juga Masyarakat Jatinangor bisa mengetahui berbagai ragam kultur-kultur yang ada di Jatinangor."
Â
"Sub of Jatinangor" tidak hanya sebuah acara kumpulan budaya dan seni, lebih dari itu, acara ini merupakan panggung untuk menunjukkan bahwa multikulturalisme di Jatinangor merupakan fenomena yang menarik untuk diperhatikan, hal ini juga dapat dilihat sebagai hiburan dan warna bagi kehidupan kampus.