Jatinangor, sebuah kecamatan yang terletak di perbatasan dua kota besar, Bandung-Sumedang. Memiliki banyak perguruan tinggi di dalamnya membuat Jatinangor diwarnai oleh berbagai mahasiswa dari berbagai pelosok negeri. Mahasiswa dari Sabang sampai Merauke masing-masing membawa budaya asal daerahnya sehingga multikulturalisme tercipta di sini.
Â
Budaya tersebut, nyatanya tak terbatas pada budaya yang melekat dengan adat istiadat, namun, lebih jauh, budaya ini berhubungan dengan kebiasaan mahasiswa saat berada di Jatinangor. Multikulturalisme budaya ini menjadi fenomena unik yang akhirnya diangkat oleh media kolektif Apiu dengan mengadakan acara bertajuk "Sub of Jatinangor".
Â
"Sub of Jatinangor" yang dilaksanakan pada 14 Juni lalu, menjadi acara pameran foto dan screening film bertema budaya di Jatinangor. Anggota dari media Apiu Kenny (21) menjelaskan latar belakang nama acara ini.
Â
"Berasal dari kata 'sub' sebagai representasi dari hal alternatif yang ada dalam Jatinangor."
Â
Acara ini menampilkan bagaimana kegiatan mahasiswa/mahasiswi di luar kegiatan primer mereka yaitu akademik perkuliahan. Seperti namanya, "Sub of Jatinangor" bertujuan untuk memperkenalkan dan mewadahi kultur-kultur yang ada di Jatinangor. Acara dimulai dengan pameran foto beserta artis talk lalu dilanjutkan dengan live music, screening film dan talkshow. Berbagai karya foto dan film dokumenter mewarnai pameran tersebut.
Â