Mohon tunggu...
Nisrina Rahmadiani
Nisrina Rahmadiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya adalah pribadi yang memiliki ketertarikan yang besar dalam bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Indonesia Bebas Sampah 2025: Mewujudkan Lingkungan Bersih yang Berkelanjutan

8 Januari 2025   12:00 Diperbarui: 14 Januari 2025   16:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen pribadi

Selain itu, penguatan sistem pengumpulan sampah berbasis pemilahan di tingkat rumah tangga akan mendukung efisiensi pengolahan. Dapat dilakukan dengan langkah konkret dengan diterapkannya program satu RW satu bank sampah secara terpadu.

· Pengembangan Ekonomi Sirkular

Konsep ekonomi sirkular memungkinkan limbah diubah menjadi sumber daya yang tepat guna dan bernilai ekonomis. Misalnya, limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan eco enzyme, sedangkan limbah plastik dapat diolah kembali menjadi bahan baku industri. 

Melalui pendekatan ini, sampah tidak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai peluang munculnya berbagai inovasi dan lapangan pekerjaan yang dapat memberdayakan masyarakat

Tantangan Struktural dan Sosial

Meskipun potensi untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2025 sangat besar, terdapat sejumlah tantangan multidimensi yang harus diatasi:

· Kesenjangan Infrastruktur

Di berbagai wilayah, terutama daerah terpencil, akses terhadap fasilitas pengelolaan limbah masih sangat terbatas. Hal ini sering kali mendorong praktik pembuangan sampah ke tempat yang tidak semestinya seperti ke sungai bahkan pembakaran terbuka yang menimbulkan pencemaran lingkungan.

· Kurangnya Kesadaran Publik

Masih banyak masyarakat yang belum memahami dampak jangka panjang dari pengelolaan limbah yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan. Perubahan perilaku dan kebiasaan bersih sampah memerlukan pendekatan persuasif yang melibatkan tokoh masyarakat, media, serta sistem pendidikan.

· Ketidakefisienan Regulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun