Selain itu, penguatan sistem pengumpulan sampah berbasis pemilahan di tingkat rumah tangga akan mendukung efisiensi pengolahan. Dapat dilakukan dengan langkah konkret dengan diterapkannya program satu RW satu bank sampah secara terpadu.
· Pengembangan Ekonomi Sirkular
Konsep ekonomi sirkular memungkinkan limbah diubah menjadi sumber daya yang tepat guna dan bernilai ekonomis. Misalnya, limbah organik dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan eco enzyme, sedangkan limbah plastik dapat diolah kembali menjadi bahan baku industri.Â
Melalui pendekatan ini, sampah tidak lagi dipandang sebagai masalah, melainkan sebagai peluang munculnya berbagai inovasi dan lapangan pekerjaan yang dapat memberdayakan masyarakat
Tantangan Struktural dan Sosial
Meskipun potensi untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2025 sangat besar, terdapat sejumlah tantangan multidimensi yang harus diatasi:
· Kesenjangan Infrastruktur
Di berbagai wilayah, terutama daerah terpencil, akses terhadap fasilitas pengelolaan limbah masih sangat terbatas. Hal ini sering kali mendorong praktik pembuangan sampah ke tempat yang tidak semestinya seperti ke sungai bahkan pembakaran terbuka yang menimbulkan pencemaran lingkungan.
· Kurangnya Kesadaran Publik
Masih banyak masyarakat yang belum memahami dampak jangka panjang dari pengelolaan limbah yang buruk terhadap lingkungan dan kesehatan. Perubahan perilaku dan kebiasaan bersih sampah memerlukan pendekatan persuasif yang melibatkan tokoh masyarakat, media, serta sistem pendidikan.
· Ketidakefisienan Regulasi