Ketika suatu negara mengalami resesi, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal ekspansif untuk membangun pertumbuhan ekonomi. Yaitu dengan meningkatkan pengeluaran publik atau mengurangi pajak. Dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah, misalnya melalui program infrastruktur atau subsidi, dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan permintaan agregat. Pemotongan pajak juga dapat memberikan insentif bagi konsumen dan perusahaan untuk meningkatkan belanja dan investasi, yang dapat mendorong pemulihan ekonomi.
Resesi juga dapat berpengaruh terhadap penurunan pendapatan pemerintah serta meningkatnya belanja sosial. Pada kondisi ini, pemerintah dapat menggunakan kebijakan fiskal kontraktif untuk mengurangi defisit anggaran. Ini mungkin melibatkan pengurangan pengeluaran pemerintah atau peningkatan pajak dengan tujuan menghasilkan pendapatan yang cukup dan mengurangi defisit. Walaupun kebijakan ini bertujuan mengendalikan defisit anggaran, dapat pula mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi belanja publik dan konsumsi masyarakat.
Kebijakan fiskal yang diambil selama resesi juga dapat mempengaruhi pasar keuangan. Misalnya, pengumuman stimulus fiskal atau paket pemulihan ekonomi dari pemerintah dapat mempengaruhi sentimen investor dan menghasilkan pergerakan harga di pasar saham atau obligasi. Selain itu, perubahan dalam pajak perusahaan atau pengeluaran pemerintah dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dan sektor tertentu di pasar keuangan.
Dapat di lihat, bahwa kebijakan fiskal sangat berpengaruh ketika suatu negara mengalami resesi ekonomi. Kebijakan fiskal di gunakan untuk mencapai ekonomi yang stabil, mengontrol inflasi, dan menciptakan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan. Tetapi, sebenarnya efisiensi kebijakan fiskal dalam mengatasi resesi tergantung berbagai faktor, seperti kapasitas fiskal pemerintah, ketergantungan ekonomi pada sektor publik atau swasta, dan tingkat koordinasi dengan kebijakan moneter.
Selain itu, ada berbagai hal yang lain untuk mengatasi resesi, salah satunya mempelajari berbagai ilmu tentang ekonomi seperti apa itu resesi, inflasi, dan bagaimana cara investasi yang benar agar kita semakin tau dan bagaimana cara menghadapinya tanpa perlu khawatir berlebihan. Kedua, dengan menyiapkan dana darurat karena kita gak akan pernah tau bahwa besoknya kondisi akan berubah 180 derajat dalam waktu singkat, contohnya pada saat dunia di serang oleh virus covid-19 yang mematikan banyak sektor ekonomi. Terakhir, investasi yang mana investasi dapat membantu kita dalam merencanakan keamanan keuangan di masa depan serta investasi juga penting dalam melawan inflasi karena instrumen yang menghasilkan keuntungan dapat melebihi tingkat inflasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H