Negara italia merupakan salah satu negara di Eropa yang baik dalam bidang kesehatan. Tetapi permasalahannya adalah tidak cukupnya ruang dan tenaga medis untuk para penderita Covid-19.Â
Dokter harus memilih pasien mana yang harus dirawat berdasarkan peluang hidup. Berarti orang lansia dan orang yang sudah memiliki penyakit bawaan kemungkinan tidak dirawat dan akhirnya meninggal dunia. Hal ini yang menyebabkan angka kematian yang tinggi.Â
Dan upaya lainnya adalah mendatangkan tenaga medis dari China yang sudah berhasil menangani covid untuk mempercepat dan memperbanyak peluang hidup pasien Covid-19 di Milan dan Lambordia.
Yang pasti sudah banyak dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mengalokasikan dalam bidang kesehatan baik untuk mendatangkan tenaga medis maupun infrastruktur kesehatan lainnya. Â
Ditambah tekanan pengeluaran untuk memberikan jaminan kehidupan yang layak bagi warganya imbas dari lockdown apalagi banyak industri sebagai penggerak roda ekonomi tidak berjalan yang menyebabkan negara defisit. Tidak adanya pemasukan dibarengi dengan isolasi negara italia juga menghambat perdagangan internasional.
PDB yang pertumbuhannya sudah menyentuh negatif mengindikasikan bahwa output yang dihasilkan dinegara tersebut juga berkurang. Sedangkan JUB mencerminkan jumlah output.Â
Output yang berkurang secara besar-besaran tersebut juga berdampak terhadap permintaan akan Lira Italia yang melemah dan akhirnya nilai tukarpun lemah.Â
Apabila volatilitas Lira sudah terlalu jauh menuju titik bawah semakin membawa lira italia ke titik melemahnya mata uang lira. Untuk mengembalikan nilai tukar tetap stabil satu-satunya adalah penyelamatan terhadap pandemi ini dan mengembalikan stigma masyarakat dunia bahwa Italia juga bisa bangkit.
Untuk keluar dari keadaaan seperti ini Italia membutuhkan bantuan negara lain khususnya negara-negara Uni Eropa harus membantu Italia untuk mengeluarkan Italia dari situasi ini misal dengan bantuan logistik maupun dana pnjaman.Â
Dan untuk memperbaiki nilai tukar juga dibutuhkan bantuan bantuan lembaga intermediasi IMF. Berkaca pada kasus krisis di Indonesia pada tahun 1998, yaitu dengan meminjam dana di IMF.Â
IMF sebenarnya sudah menyediakan dana bagi negara apapun yang terkena dampak lockdown corona. Tidak ada jalan lain untuk menutup defisit negara selain "hutang" kalau menurut opini saya.