Mohon tunggu...
Nisrina Khairunnisa
Nisrina Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUKA / 23107030118

.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Pantai Ngobaran: Jogja dengan Nuansa Adat Bali

23 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 23 Juni 2024   08:32 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngobaran merupakan salah satu pantai di Gunungkidul yang sangat cantik dan eksotis. Saat air surut, kita akan disajikan dengan pemandangan kumpulan ganggang hijau dan coklat (rumput laut). Jika dilihat dari atas, kawasan tempat tumbuhnya alga di sela-sela karang akan terlihat seperti persawahan di kawasan yang padat penduduk. 

Puluhan spesies hewan laut juga hidup di dalam karangnya, mulai dari bulu babi hingga bintang laut. Namun yang tidak dimiliki oleh pantai lain adalah daya tarik budayanya, mulai dari arsitektur hingga kuliner lokalnya yang berbeda dengan pantai-pantai pada umumnya. Menariknya, terdapat empat tempat ibadah agama atau keyakinan yang letaknya cukup berdekatan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Pantai ini berada di Jalan Ngobaran, Ngrenehan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jika anda menggunakan pesawat, maka akan memmbutuhkan waktu sekitar satu setengah jam, dan jika naik kereta maka membutuhkan waktu sekitar satu jam empat puluh menit untuk sampai ke lokasi. 

Cukup gunakan lajur kearah Wonosari lalu ikuti rambu petunjuk yang ada. Letak pantai ini bersebelahan dengan pantai Ngranahan dan pantai Pringjono yang masing-masing hanya terppisah sekita 2-3 km saja. Namun jika masih merasa bingung, cukup gunakan aplikasi navigasi di ponsel anda. Namun memang, untuk Kawasan pantai ini cukup sulit terjangkau sinyal.

Jangan khawatir kantong anda akan terkuras, karena harga tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp10.000 dengan Rp3.000 untuk parkir motor dan Rp10.000 untuk parkir mobil. Terbilang cukup murah dengan pemandangan pantai nuansa Bali ini. 

Aneka hidangan yang disuguhkan juga terbilang cukup terjangkau untuk kategori tempat wisata. Jangan khawatir juga jika anda datang ke pantai ini terlalu pagi atau terlalu malam. Pantai ini buka setiap hari tanpa batas waktu 24 jam untuk weekdays ataupun weekend.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Cukup lengkap fasilitas yang disediakan di pantai ngobaran ini. Mulai dari area parkir yang luas, toilet, mushola, pura, warung, sewa baju adat, sewa photografer, dan beberapa spot foto yang unik dan menarik. Selain itu jika anda beruntung, terdapat kemungkinan melihat langsung beberapa kegiatan, seperti peribadatan dan kegiatan-kegiatan agama lainnya. 

Jika berkehendak, anda bisa menyewa baju adat bali bersama keluarga, teman atau pasangan. Spot-spot foto yang disuguhkan sangat kental dengan budaya Bali.

"Mba, pantai ini tuh dulu yang mengembangkan adalah orang Bali. Makanya jangan heran kok disini serba Bali, karena kami warga local hanya turut mencari nafkah saja disini" Ucap salah satu photographer pribumi.

insert.id
insert.id

Bangunan yang paling menonjol disini adalah tempat ibadah yang terlihat sedikit mirip dengan candi yang juga dilapisi oleh patung dewa berwarna putih. Tempat ibadah ini didirikan pada tahun 2003 untuk memperingati kehadiran Raja Brawijaya V di Ngobaran, salah satu keturunan dari Raja Majapahit. 

Yang beribadah di sini adalah penganut agama Kejawan. Menurut sejarah, nama "Kejawan" diambil dari nama Bondan Kejawan, salah satu putra Raja Brawijaya V. Dikarenakan tempat ini dianggap sebagai tempat suci, maka terdapat beberapa ketentuan yang harus disesuaikan. Salah satunya adalah wanita yang sedang menstruasi dilarang memasuki wilayah tersebut.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Di sebelah kiri tempat ibadah terdapat Joglo, tempat ibadah umat Kejawen. Menurut warga sekitar, kepercayaan masyarakat Kejawen berbeda dengan kepercayaan masyarakat Kejawan. Namun mereka sendiri tidak bisa menjelaskan perbedaannya. 

Jika anda mengikuti jalan setapak di depan Joglo, anda akan menemukan sebuah kotak batu yang dipenuhi tanaman mati. Konon Prabu Brawijaya V berpura-pura melakukan bakar diri di titik dahan mati tersebut.

Beberapa meter dari kotak tempat tumbuhnya ranting-ranting kering itu, terdapat sebuah pura untuk peribadatan umat Hindu. Di depan areal tumbuhnya dahan terdapat masjid berukuran sekitar 3 x 4 meter. Bangunan masjid ini sangat sederhana, lantainya terbuat dari pasir. Bagian depan tempat ibadah Imam terbuka dan menghadap langsung ke laut.

pemancing : dokumen pribadi
pemancing : dokumen pribadi

Jika berkunjung di pagi hari, akan terlihat masyarakat pesisir yang memanen rumput laut untuk dijual ke tengkulak. Namun, jika Anda datang pada sore hari, Anda dapat melihat penduduk setempat mencari bulu babi untuk diolah menjadi makanan lezat yang siap disantap. 

Orang yang mencari bulu babi atau landak laut hanya dibekali ember, saringan kelapa, arit, dan topi untuk melawan panas. Landak laut biasanya akan dibumbui dengan garam dan cabai sebelum digoreng. Menurut warga, daging bulu babi itu cukup keras tapi enak. Sayangnya, tidak banyak orang yang menjual makanan unik ini.

Itulah sedkit info tentang pantai Ngobaran, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun