Mohon tunggu...
Nisrina Husniyah
Nisrina Husniyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

suka ngedrakor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Skripsi: Perlindungan Hak-Hak Anak Akibat Perceraian Orang Tua (Studi Kasus Keluarga TKW di Kelurahan Trompo, Kabupaten Kendal)

1 Juni 2024   12:06 Diperbarui: 1 Juni 2024   12:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama : Nisrina Husniyah Ramadhanti 

Kelas  : HKI 4F

NIM    : 222121212

Perlindungan Hak-Hak Anak Akibat Perceraian Orang Tua (Studi Kasus Keluarga TKW di Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal)

Penulis            : Siti Nur Afifah

Tahun              : 2022

Pendahuluan

Pernikahan merupakan ikatan antara seorang pria dan seorang wanita untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang. Al-Qur'an menjelaskan bahwa Allah menciptakan pasangan dari jenisnya sendiri untuk perdamaian dan kasih sayang. Namun,pernikahan mungkin tidak selalu baik karena masalah ekonomi atau ujian rumah tangga. Permasalahan ekonomi seringkali mengharuskan istri menjadi pekerja perempuan di luar negeri hingga berujung pada perceraian. Di Desa Trompo,Kecamatan Kendal, terdapat 37 orang yang akan menjadi TKW pada tahun 2021, dengan 8 orang di antaranya sedang dalam proses perceraian. 14 orang di antaranya adalah remaja yang baru lulus SMA. Pernikahan adalah anugerah dari Allah yang maha kuasa dan maha mengetahui. Perceraian adalah masalah umum di kalangan pekerja migran karena kurangnya komunikasi, perlakuan tidak adil terhadap harta benda keluarga, dan kurangnya dukungan. Hal ini tidak sesuai dengan hak dan kewajiban suami istri sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1974.Perceraian juga berdampak pada perilaku dan kesehatan mental anak. Anak korban perceraian tidak mendapat dukungan dari ayahnya. Pernikahan seharusnya menjadi salah satu ibadah untuk membentuk keluarga bahagia dan kekal, namun menjadi TKI bisa menyebabkan perceraian. Hal ini menimbulkan permasalahan karena seharusnya anak mempunyai hak atas kasih sayang dan dukungan orang tua sebagaimana tertulis dalam undang-undang.


Alasan Memilih judul Skripsi

Alasan pengambilan judul skripsi ini karena fenomena perceraian yang dialami oleh keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW)semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah istri yang bekerja di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Di Kelurahan Trompo,Kecamatan Kendal, terdapat kecenderungan yang signifikan terhadap kasus perceraian di kalangan TKW. Tahun 2021 mencatat 37 wanita yang berencana menjadi TKW, dengan 8 di antaranya dalam proses perceraian. Hal ini menimbulkan dampak yang signifikan, terutama terhadap anak-anak yang menjadi korban perceraian.


Pembahasan Hasil Review

Latar Belakang

Pernikahan merupakan ikatan antara seorang pria dan seorang wanita untuk membentuk keluarga yang bahagia dan kekal. Al-Qur'an memerintahkan untuk menikah dengan orang yang masih lajang dan layak bagi hamba laki-laki dan perempuan Anda. Permasalahan ekonomi kerap terjadi dan mengharuskan istri menjadi tenaga kerja perempuan (TKW) di luar negeri. Di Desa Trompo, Kecamatan Kendal, ada 37 orang yang menjadi TKW pada tahun 2021 karena kendala ekonomi dalam keluarganya. Setelah bekerja di luar negeri, kehidupan mereka akan terpenuhi dan taraf hidup mereka akan jauh lebih baik dari sebelumnya.

Rumusan Masalah

Penulis memberikan dua permasalahan yaitu, apa dampak k perceraian keluarga TKW terhadap anak di Kelurahan Trompo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal dan bagaimana perlindungan terhadap hak-hak anak akibat perceraian orang tua keluarga TKW di Kelurahan Trompo, Kecamatan, Kabupaten Kendal.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dampak perceraian pekerja perempuan terhadap anak dan bagaimana hukum melindungi mereka. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mengenai perlindungan hukum terhadap anak yang terkena dampak perceraian orang tua dan memberikan masukan bagi masyarakat dan pihak terkait dalam masalah perlindungan. Tujuannya adalah untuk memastikan anak mendapatkan haknya dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang baik bagi anak di lingkungan keluarga Broken Home. Penelitian ini bersifat teoritis dan praktis.

Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini, menggunakan konsep teori perlindungan hak-hak anak akibat perceraian orang tua, khususnya dalam konteks keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW). 

Landasan Teori

Kamus Besar Bahasa Indonesia Mengartikan dampak sebagai benturan atau pengaruh yang menimbulkan akibat. Perceraian tidak diatur dalam UU Perkawinan, namun ditegaskan dalam Pasal 115Kompilasi Hukum Islam. Perkara Fasakh adalah perkara perceraian yang diputus oleh hakim tertinggi, sedangkan perkara Taqlik Talak didasarkan pada kemauan istri. Permasalahan Li'an adalah perceraian yang didasari oleh tuntutan suami.Badan Pertimbangan Perkawinan bertugas mendamaikan kedua belah pihak sesuai dengan Pasal 31 PP 9 Tahun 1975. Perceraian adalah sah apabila ikrar diucapkan luar pengadilan.

Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat non-doktrinaldan berfokus pada gesekan antara hak dan kewajiban dalam masyarakat. Sumber Data primer adalah wawancara dengan keluarga terkait, sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi metode deskriptif dan kuantitatif.Penulis menggunakan analisis induktif untuk menarik kesimpulan umum dari kasus-kasus individual. Penelitian bertujuan untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan menggunakan metode pendekatan yuridis empiris.

Pembahasan

Perceraian dalam bahasa Indonesia Berarti "berpisah" dan merupakan istilah untuk melepaskan ikatan perkawinan.Hal ini diatur dalam hukum perkawinan Islam dan hukum keluarga, dengan talakatau furqah yang mempunyai pengertian umum dan arti khusus. Jenis-jenis surat cerai yang dijatuhkan suami ditentukan oleh hakim. Menurut hukum Islam,perceraian dapat dibatalkan karena beberapa alasan, antara lain kematian atau keputusan pengadilan. Akad nikah tetap utuh seumur hidup suami, namun tidak terlalu sedikit. Perceraian adalah akhir hidup sebagai suami istri.

Lokasi penelitian adalah Desa Trompodi Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Indonesia, dengan jumlah penduduk 3.225 jiwa dan luas wilayah 99.400 Km². Jumlah penduduknya terbagi dalam 1.056 KK, dengan rentang usia 0-15 121 jiwa dan usia 15-65 2.926 jiwa.Pekerjaan/mata pencaharian masyarakat tersebut meliputi PNS, pengusaha, petani,nelayan, dan jasa. Jenjang pendidikannya meliputi Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, SMP, SMA/SMU, Akademi/D1-D3, Sarjana/S1, dan Pascasarjana/M1. Jumlah Penduduk miskin menurut standar BPS sebanyak 274 KK dengan jumlah 106 KK dan UMR Kabupaten 2.340.312,28. Pernikahan merupakan suatu perilaku penting dalam kehidupan manusia, dengan tujuan mencapai kebahagiaan dalam hubungan suami istri. Namun perceraian dapat terjadi karena berbagai faktor seperti keadaan ekonomi, sosial, emosi, dan keadaan darurat yang tidak diatur dalam hukum Islam. Perceraian merupakan hal yang umum terjadi di Jawa Barat Selatan dan dapat menimbulkan kesulitan dalam perkawinan suami-istri. Surat Ar-Rum ayat 21 menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia berpasangan, dan perceraian dipandang sebagai cara untuk memutuskan ikatan antar pasangan. Perceraian dapat terjadi bila tidak ada kedamaian dan ketenangan serta kedua belah pihak tidak dapat rujuk kembali.

Kesimpulan

Perceraian membawa dampak buruk bagi anak, menyebabkan mereka menjadi emosional dan trauma. Di Indonesia, terdapat undang-undang yang mengatur hak-hak anak setelah perceraian, namun masih banyak masyarakat yang mengabaikan tanggung jawabnya terhadap anak.


Rencana Skripsi

Melihat kenyataan yang ada saya juga ingin mengangkat judul "Pengaruh Ketiadaan Ibu Bekerja sebagai TKW Terhadap Kesejahteraan Psikologis Anak". Penelitian ini penting untuk mengeksplorasi sejauh mana ketiadaan Ibu yang bekerja sebagai TKW mempengaruhi kesejahteraan psikologis anak-anak. Anak-anak yang ditinggalkan oleh ibu yang bekerja Sebagai berpotensi menghadapi masalah emosional, seperti rasa kesepian,ketidakamanan, dan kurangnya perhatian serta kasih sayang. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis mereka secara keseluruhan. Ini akan memberikan wawasan tentang kebutuhan dukungan emosional dan intervensi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan mental anak-anak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pemerintah dan organisasi terkait dalam merancang program dukungan bagi anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tua mereka yang bekerja sebagai TKW.


#hukumperdataislamdiindonesia

#uinsurakarta2024

#prodiHKI

#muhammadjulijanto


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun