Untuk apa insecure? Tidak ada salahnya gagal, bukan? Bukankah kegagalan itu merupakan awal dari kesuksesan? Lihatlah tokoh ternama dunia seperti Oprah Winfrey dengan acara televisinya yang berjudul The Oprah Winfrey Show, J.K. Rowling dengan buku Harry Potter-nya, dan Walt Disney yang mendirikan perusahaan dengan namanya sendiri. Mereka adalah nama dari orang sukses yang kita kenal yang sebelumnya telah mengalami kegagalan.
Sayangnya, seperti yang kita sadari, merasa insecure tidak akan ada habisnya jika orang-orang sekitar bahkan mungkin diri kita sendiri masih memihak kepada yang lebih baik. Memilih yang lebih baik tentu saja sebuah keharusan, tapi alangkah baiknya jangan sampai membuat sesuatu yang lebih baik itu menjadi tuntutan hingga menghalalkan segala cara.
Suntik putih agar terlihat cantik, diet ketat agar tubuh ramping, nekat melakukan operasi plastik, tapi sayang semua itu tanpa melihat kondisi tubuh langsung merusak kesehatan. Mencontek, memilih joki, semua kecurangan dilakukan agar selalu menjadi pemenang karena memandang kegagalan adalah mimpi buruk yang tidak berujung.
Kita bisa menjadi apa yang kita mau. Kita bisa menjadi lebih baik. Kita bisa membuat orang lain menjadi lebih menghargai diri kita. Hanya satu caranya, hindari insecure. Kita dapat berkembang jika segalanya tidak harus direspons dengan perasaan insecure. Kita boleh merasa kekurangan, tapi selalu yakinlah bahwa kekurangan itu adalah kelebihan yang orang lain harapkan.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, bahkan tiga detik ke depan pun.
Referensi
Satupersen.net. 2021. Mengenal Apa itu Insecure dan Cara Efektif untuk Mengatasinya. Diakses pada 20 Agustus 2022, dari https://satupersen.net/blog/insecure-mengenal-dan-cara-mengatasinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H