Mohon tunggu...
Nisrina Azka Rayhani
Nisrina Azka Rayhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - penulis yang sedang belajar menulis

hidup itu seperti roda, kadang dibawah kadang juga diatas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Motivator Terbaik

19 April 2023   20:09 Diperbarui: 19 April 2023   20:11 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siang itu, setelah sekian lama menghadapi tumpukan soal-soal yang membuat pusing kepala. Narendra atau lebih dikenal dengan panggilan Naren, remaja laki-laki yang menikmati es tehnya di kantin sekolah, merasa bebas. Ujian sudah berakhir, terima rapot, lulus dari SMA, ikut SBMPTN dan kuliah. 

Sambil menikmati es teh yang 50%nya adalah es batu, Naren berangan-angan akan berkuliah di tempat terbaik. Dia sudah berusaha belajar pagi siang malam untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sampai sakit tipes. 

"Woi! Naren, apa kabar bro? " Sapa Juan, sahabat Naren dari dalam kandungan sampai sekarang dan juga tetangganya. Naren menoleh dan berkata 

"Baik, syukur sampai detik ini gue masih bisa napas, " yang dibalas anggukan dari temannya.

Juan kembali berkata setelahnya "Besok terima rapot kan ya? Yang jadi wali lo nanti siapa? " 

Naren berhenti menyeruput minumannya, dan terdiam sejenak, ia terlihat berpikir, "Iya juga ya, ayah sibuk kerja, kalau ibu gue nggak punya, duh gimana ya? "

Mereka bertatapan cukup lama, memikirkan jalan keluar, "Oh iya! Kenapa lo nggak minta guru matematika kita, kan dia tetangga kita juga, yang suka ngasih makan kita-kita yang miskin ini, bu.. bu apa sih namanya, Bu Oni bukan? " Ucap Juan. 

"Oni mah yang masak di warung kantin Juan, guru matematika kita itu Bu Ina. " Balas Naren. 

"Nah iya, maaf lupa, maklum faktor D, alias dosa hehehe, " Juan hanya terkekeh sambil tersenyum polos yang hanya di angguki oleh Naren. 

Istirahat telah berakhir, Naren berjalan menelusuri lorong-lorong sekolahnya, menuju lab kimia untuk mengambil buku yang tertinggal, ralat, ditinggal oleh Juan saat ia menitipkan bukunya untuk pergi ke toilet. 

Naren melihat Bu Ina, guru matematikanya baru saja keluar dari kelas lain. Teringat akan ucapan Juan, ia segera menghampiri guru tersebut, "Bu Ina! Bu saya mau tanya, " ucapnya setelah sampai di depan Bu Ina. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun