Yang Ke lima, penyesuaian Terhadap Persaingan Global. AFTA juga membantu negara-negara ASEAN untuk bersiap menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Dengan bekerja sama di dalam kawasan, negara-negara anggota dapat saling mendukung dan memperkuat posisi mereka dalam perdagangan internasional.
 Meskipun demikian, implementasi AFTA juga menghadapi tantangan dan ketidakpastian. Negara-negara dengan ekonomi yang berbeda-beda dalam kawasan ini harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh liberalisasi perdagangan. Hal ini dapat mencakup tantangan dalam perlindungan terhadap industri dalam negeri yang mungkin kurang kompetitif.
AFTA juga harus memperhatikan perbedaan tingkat pembangunan antara negara-negara anggota. Negara-negara yang lebih maju ekonominya, seperti Singapura, dapat mendominasi sektor-sektor tertentu dalam pasar tunggal ASEAN. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi negara-negara yang masih berkembang dalam kawasan ini.
Dalam kesempatan Kolaborasi dan Integrasi Lebih Lanjut. Melalui implementasi AFTA, terdapat kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk lebih berkolaborasi dalam berbagai sektor ekonomi. Ini termasuk integrasi lebih lanjut dalam rantai pasok regional dan kerjasama dalam pengembangan infrastruktur, pendidikan, dan inovasi.
Selain itu disi lain pentingnya kebijakan nasional yang efektif juga menjadi sorotan dalam konteks ini. Negara-negara anggota perlu memiliki kebijakan ekonomi yang sesuai dengan pasar tunggal ASEAN, memperhatikan kebutuhan dan keberagaman ekonomi mereka.
Untuk memastikan keberhasilan AFTA dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di ASEAN, pemantauan dan evaluasi yang berkelanjutan terhadap implementasinya sangat penting. Hal ini memungkinkan penyesuaian kebijakan jika diperlukan untuk memaksimalkan manfaat dari perjanjian perdagangan ini.
Dengan demikian, dampak implementasi AFTA terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN adalah sebuah kombinasi kompleks dari peningkatan perdagangan, investasi, efisiensi, diversifikasi, serta tantangan dan peluang yang harus diatasi oleh negara-negara anggota. Pemahaman yang baik tentang konteks ini dapat membantu para pemangku kepentingan untuk merencanakan kebijakan yang tepat guna memanfaatkan potensi AFTA sebaik mungkin.
PENGARUH IMPLEMENTASI AFTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASEANÂ
Oleh:
Nisrina Athirah
AFTA sebagai entitas internasional dirumuskan pada bulan Januari 1992 pada KTT ASEAN Keempat di Singapura. ASEAN kemudian menyatakan bahwa mereka akan membentuk kawasan perdagangan bebas dalam waktu lima belas tahun., dimulai pada tanggal 1 Januari 1993, melalui skema Common Effective Prefential Tarif (CEPT). Pada tahun-tahun sebelum tahun 1992, terjadi sejumlah perubahan mendasar dalam lingkungan perekonomian global dan regional yang mendorong terbentuknya AFTA. Diantaranya adalah dengan kemunculan dan juga konsolidasi blok ekonomi di Eropa dan Amerika Utara. Kemudian, di kawasan Asia Tenggara penerapan kebijakan liberalisasi perdagangan/ekonomi sejak pertengahan tahun 1980 an dan meningkatnya penekanan pada strategi pertumbuhan berdasarkan daya tarik investasi asing langsung dan persepsi yang lebih baik di kalangan pemerintah daerah dan sektor swasta mengenai perlunya menjalin kerja sama ekonomi yang lebih erat mengingat semakin besarnya tekanan persaingan yang datang dari luar kawasan.
