Mohon tunggu...
Nisrina Agisya Sugiri
Nisrina Agisya Sugiri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Fakultas Ekologi Manusia IPB University

Mahasiswa S1 Fakultas Ekologi Manusia IPB University

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Manajemen Waktu dan Kesejahteraan Keluarga pada Pasangan yang Aktif Bekerja

26 April 2024   17:45 Diperbarui: 26 April 2024   17:57 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manajemen Waktu

Manajemen waktu dalam keluarga memiliki peran penting dalam menciptakan keseimbangan, harmonisasi, dan kesejahteraan. Manajemen dalam kehidupan berkeluarga menggambarkan keseluruhan proses kerjasama antara dua orang tua atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan keluarga. Ini melibatkan penetapan tujuan, perencanaan, penjadwalan, dan pemantauan aktivitas untuk memastikan bahwa waktu digunakan secara efisien dan efektif. Keluarga yang memiliki manajemen waktu yang baik cenderung mengalami peningkatan kualitas hidup karena mampu mencapai tujuan baik individu maupun tujuan bersama. Manajemen waktu yang efektif dapat membantu mengurangi stres, menciptakan rutinitas harian yang lebih teratur, dan meningkatkan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.

Membagi waktu antara urusan pekerjaan dan urusan keluarga dengan baik adalah suatu tantangan yang memerlukan keseimbangan dan perencanaan yang baik. Penting untuk menetapkan prioritas yang jelas dan membuat jadwal yang teratur yang mencakup waktu. Strategi penyeimbangan antara pekerjaan dan keluarga membutuhkan beberapa pertimbangan, terutama yang berkaitan dengan keadaan keluarga seperti kondisi, jumlah, dan umur anak.  Kemampuan untuk menentukan skala prioritas menempatkan mana yang paling penting pada saat-saat tertentu adalah cara terbaik untuk mencapai keseimbangan. Penyeimbangan antara pekerjaan dan keluarga diperlukan untuk menjaga keharmonisan antara keluarga dan pekerjaan, sehingga tuntutan pekerjaan dan tuntutan keluarga dapat diselaraskan keduanya dan dapat terpenuhi secara bersama-sama.

Strategi penyeimbangan ini tergantung dari persepsi dan kondisi nyata yang dialami tersebut, istri bekerja perlu melakukan tiga alternatif strategi, yaitu aktivitas yang memprioritaskan keluarga lebih tinggi daripada pekerjaan (dengan berbagai alasan keluarga), atau menyeimbangkan antara prioritas keluarga dan pekerjaan, atau aktivitas yang memprioritaskan pekerjaan lebih tinggi daripada keluarga (dengan berbagai alasan). Keseimbangan pekerjaan keluarga diartikan sebagai sejauh mana individu terlibat dan merasakan kepuasan dengan perannya dalam urusan pekerjaan keluarga. Hal tersebut berhubungan dengan apa yang dapat dicapai atas peran yang dilakukan individu terkait dan berharap akan adanya kesepakatan dan berbagi peran dalam ranah pekerjaan dan keluarga. Keseimbangan dalam pekerjaan dan keluarga meminimalkan konflik, serta tekanan dan stres yang dirasakan oleh karyawan sebagai orang tua.

Masa lalu, wanita cenderung tidak bekerja untuk mencari nafkah, mereka hanya menangani pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, melayani suami dan mengurus anak. Hal ini terjadi karena dalam masyarakat ada anggapan bahwa istri yang bekerja untuk memperoleh penghasilan itu merendahkan martabat laki-laki suami. Anggapan yang demikian telah membuat wanita tidak berkembang, dipaksa dengan keadaan dan adat istiadat yang berlaku bahwa wanita tidak perlu berpendidikan tinggi. Sejalan dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, sekarang ini anggapan tersebut semakin tidak berlaku, karena muncul kesadaran bahwa membangun keluarga yang sejahtera merupakan tanggung jawab bersama antara suami dan istri. Hal ini telah memunculkan fenomena baru dalam masyarakat, di mana dalam kehidupan keluarga tidak hanya suami yang bekerja tapi juga isteri guna mendapatkan penghasilan.

Peran Ganda Istri

Keberadaan ibu bekerja membuat tidak seimbangnya manajemen waktu untuk keluarga, padahal keluarga membutuhkan quality time antar anggota keluarga. Masalah waktu sangat dirasakan oleh ibu bekerja, karena sebagai seorang ibu rumah tangga ia tidak dapat melepaskan kewajibannya terhadap rumah tangga, keluarga, dan masyarakat. Manajemen waktu dalam mengurus rumah tangga dan bekerja merupakan salah satu kesulitan yang paling sering dihadapi. Perempuan harus dapat memainkan peran sebagai ibu yang bijak dan sabar memperhatikan dan mengikuti perkembangan anak-anak, serta menjadi istri yang baik bagi suami dan bertanggung jawab untuk mengurus segala sesuatu keperluan rumah tangga. Di tempat kerja, mereka juga mempunyai komitmen dan tanggung jawab terhadap pekerjaan yang telah dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian, ibu yang bekerja harus mengatur waktunya dengan terstruktur agar tugasnya sebagai seorang istri, ibu dan pekerja dapat diperankan dengan baik.

Manajemen waktu menjadi kunci penting bagi suami istri yang bekerja bersama-sama. Komunikasi yang baik antara keduanya adalah fondasi utama, dengan berdiskusi terbuka tentang jadwal kerja, tugas rumah tangga, dan kebutuhan pribadi, mereka dapat merencanakan secara efisien. Komunikasi antarpribadi dilakukan dalam keluarga bertujuan untuk mempererat hubungan sosial di antara individu yang ada dalam keluarga. Sehingga komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi yang efektif dapat menimbulkan pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan. Demikian juga dalam lingkungan keluarga diharapkan terbina komunikasi yang efektif antara orang tua dengan anaknya, sehingga akan terjadi hubungan yang penuh kasih sayang dan harmonis. Hubungan yang demikian masih sangat diperlukan karena seorang anak masih banyak menghabiskan waktunya dalam keluarga.

Seorang ibu yang bekerja harus mengetahui waktu yang diberikan untuk pekerjaannya dan waktu yang diberikan untuk keluarganya, terlebih dalam mengasuh anak. Pendekatan manajemen dalam pengasuhan merupakan pembiasaan yang anak dan keluarga telah melakukan rutinitas dan strategi untuk menggabungkan kondisi ke dalam kehidupan sehari-hari dalam pengasuhan anak, serta interaksi antara anak dan orang tua dalam hal kontrol atas rutinitas dan strategi tersebut. Ibu bekerja dapat meluangkan waktu dengan anaknya untuk sekadar bermain, memberikan pendidikan, memberikan perawatan, maupun hal-hal lainnya untuk anak. Orang tua secara sadar memberikan atasan terhadap dirinya sendiri dan tetap memberikan waktu kepada keluarga yang tetap menjadi  prioritas . Waktu yang dihabiskan oleh orang tua bersama anak-anaknya akan memberikan hubungan orang tua dengan anak menjadi pondasi penting bagi anak-anak untuk belajar tentang mengatur diri sendiri.

Bagaimana dengan Kesejahteraan Keluarga?

Lama waktu untuk keluarga juga menentukan kesejahteraan keluarga. Waktu yang dihabiskan bersama dengan anggota keluarga memungkinkan untuk membangun hubungan yang kuat, meningkatkan komunikasi, dan menciptakan ikatan emosional yang mendalam di antara semua anggota keluarga. Kesejahteraan keluarga dapat terwujud dengan adanya sistem manajemen yang baik, serta berjalannya fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga. Suami-istri yang bekerja biasanya menyediakan sumber pendapatan untuk keluarga. Dengan adanya pendapatan tersebut, keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan perawatan kesehatan, yang merupakan faktor penting dalam kesejahteraan keluarga. Pemenuhan kebutuhan ekonomi (pendapatan) berasal dari keluarga yang memiliki pekerjaan. Karena kesejahteraan merupakan sesuatu dambaan setiap orang, dalam kehidupan pastilah semua orang mencari yang namanya kesejahteraan.

Dalam dunia di mana kedua pasangan bekerja, menyelaraskan antara karier dan kehidupan keluarga telah menjadi tantangan utama. Pasangan suami istri yang bekerja menunjukkan kesepakatan bahwa memprioritaskan kedua aspek tersebut adalah kunci kebahagiaan keluarga. Pentingnya menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga tidak bisa diabaikan. Masing-masing dari mereka menekankan pentingnya mengatur waktu secara efisien, dengan strategi yang beragam: beberapa fokus pada jadwal terkoordinasi dan pembagian tugas rumah tangga yang adil. Keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga menjadi krusial, memastikan momen bersama anak-anak tidak terganggu oleh kesibukan profesional. Selamat kepada mereka yang berhasil mengintegrasikan keduanya dengan harmonis!

Disusun oleh:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun