Mohon tunggu...
nisrinaapwkuniversitasjember
nisrinaapwkuniversitasjember Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki hobi membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Eksternalitas Peternakan Kambing Etawa Lumajang

4 April 2023   22:13 Diperbarui: 4 April 2023   22:24 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Lumajang adalah salah satu kabupaten yang berada di kawasan tapal kuda Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lumajang memiliki iklim tropis. Berdasarkan data klasifikasi curah hujan Schmidt dan Ferguson sebagian wilayah Kabupaten Lumajang termasuk tipe C, yang memiliki sifat agak basah, serta sebagian lainnya bertipe D. Bulan-bulan kering, dengan jumlah curah hujan yang kurang dari 100 mm perbulan, biasanya terjadi pada bulan-bulan Juli, Agustus dan September, sementara bulan-bulan lainnya adalah bulan basah. Jumlah curah hujan tahunan Kabupaten Lumajang berkisar antara 1.500-2.500 mm. Temperatur sebagian besar wilayah 24 C - 32 C, sedangkan di kawasan pegunungan dapat mencapai 5 C, terutama pada daerah lereng Gunung Semeru.

Kabupaten Lumajang terdiri dari 21 kecamatan yang kemudian dibagi lagi menjadai 197 desa dan 7 kelurahan. Pusat pemerintahan dari Kabupaten Lumajang merupakan di Kecamatan Lumajang. Diantara 21 kecamatan tersebut terdapat Kecamatan Gucialit yang terdiri dari 9 desa. Kecamatan Gucialit terletak dilereng Gunung Semeru serta merupakan daerah peternakan Kambing Perah Etawa.

Peternakan Kambing Etawa telah dirintis mulai tahun 1998 yang bertempat di kaki Gunung semeru, tepatnya di desa Burno kecamatan Senduro dan Gucialit kabupaten Lumajang. Kecanmatan Senduro dan Gucialit merupakan sentra kambing etawa di Jawa Timur dan telah terkenal sebagai pusat kambing etawa unggulan. Terutama pada Kambing Etawa ras putih Senduro. Kambing Etawa ras putih ini dapat tumbuh sampai ukuran sangat besar yakni hingga diatas 100kg.

Pembangunan usaha peternakan kambing etawa akan mengakibatkan dampak eksternalitas berupa dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial budaya. Eksternalitas adalah pengaruh yang tidak dapat ditolak maupun dipilih oleh pihak ketiga karena hal tersebut diluar control dari pihak ketiga tersebut. Maka dari itu, eksternalitas dianggap bersifat merugikan. Yang dirugikan disini bukan hanya pihak ketiga, namun ternyata juga dapat merugikan perusahaan yang menyebabkan eksternalitas tersebut. Dampak eksternalitas secara tidak langsung akan menjadu pertimbangan bagi pembangunan usaha peternakan kambing etawa, sehingga perlu diadakan kajian tentang dampak eksternalitas positif dan negative yang ditimbulkan akibat adanya peternakan kambing perah.

Usaha peternakan kambing etawa memiliki banyak dampak positif bagi kabupaten Lumajang. Adanya dampak-dampak yang terjadi diharapkan Pemerintah dapat memaksimalkan eksternalitas positif. Dampak positif yang dari adanya usaha peternakan kambing etawa ini ialah:

  • Dari segi aksesibilitas, adanya peningkatan aksesibilitas yakni dengan mulai dibenahinya infrastruktur yang ada seperti perbaiukan jalan. Dengan adanya peningkatan aksesibilitas tentunya akan meningkatkan harga jual lahan.
  • Dari segi pembangunan, meningkatnya pendapatan peternak, adanya peluang untuk pekerjaan, peningkatan ketersediaan pangan dan penghematan devisa.
  • Daei segi kesehatan, adanya peningkatan konsumsi susu kambing yang dapat menyehatkan tubuh serta membuat tubuh menjadi lebih segar.
  • Mampu mengubah pandangan masyarakat terhadap presepsi susu kambing.

Namun, tidak hanya dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat. Ada juga dampak negatif yang dirasakan oleh masyarakat yakni, adanya perubahan kualitas air akibat adanya limbah dari peternakan. Akan tetapi hanya dirasakan pada saat musim hujan. Adanya perubahan kualitas udara, hal ini disebabkan adanya aroma tidak sedap yang ditimbulkan daari peternakan kambinng etawa, serata terjadi penurunan taraf kebersihan lingkungan.

Usaha peternakan kambing etawa memiliki banyak dampak yang positif bagi kabupaten Lumajang yang diselingi juga dengan dampak negative yang jika tidak segera diberi solusi akan berdampak dikemudian hari. Adanya dampak-dampak yang terjadi diharapkan Pemerintah dapat memaksimalkan eksternalitas positif yang diakibatkan dan juga dapat mencarikan solusi mengenai eksternalitas negative dari usaha peternakan kambing etawa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun