Nomor 20: Nisrina Sri Susilaningrum
Â
Menghirup udara bebas
Laksana dahaga yang tuntas
Laksana lapar yang terpuaskan
Laksana sayap patah tersembuhkan
Â
Dulu aku pernah bangga, berjalan membusung dada
Bukan maksudku sombong, bukan
Sekedar ingin menunjukkan
Lambang sakral yang tercetak di dada
Â
Adakah kini yang masih mengingatnya?
Sedih hati menjelma
Ketika generasi penerus alpa
Juga tak lagi bangga mengeja lima lambang di dada
Â
Tahukah kau wahai anak bangsa?
Mereka berkorban nyawa
Demi sebuah tujuan: MERDEKAAA!!!
Dan kau tahu, jalan itu tak pernah mulus
Namun mereka tetap berjuang, terus dan terus
Â
Sedih, sesal, dan kecewa hanya berakhir sia-sia
Hingga kini aku tetap bangga sebagai lambang negara
Dengan kepak sayap sepenuh jiwa
Menghembus semangat anak bangsa
Tuk teruskan apa yang tlah dimulai menuju hakikat merdeka
Â
Tercatat pada Agustus ke-15
Catatan: karya ini orisinil dan belum pernah dipublikasikan
 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H