Mohon tunggu...
Nisrina Sri Susilaningrum
Nisrina Sri Susilaningrum Mohon Tunggu... Guru - Great Learner

Great Learner

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sajak Lyris untuk Pantaiku

20 Juli 2015   15:12 Diperbarui: 20 Juli 2015   15:12 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Untuk keponakanku yang cinta pantai: Lyris)

Lyris bermain pasir, sendiri
Siapapun tak bisa masuk dalam pikirnya saat ini
Ketika tangan lincah berkreasi
Hanya ada air asin di segala sisi

Aku tak pernah bosan dengan laut, ia berkata
Aku tak pernah bisa jauh dengan pantai
Ombak yang tinggi menjulang adalah nada
Tak pernah ada lagu di sana

Hanya satu lagu yang ada
Lagu yang dibuat manusia
Tuk sekedar menyakiti
Sakit yang tak habis-habis menggerogoti

Lyris bermain lagi
Membangun istana pasir
Atau sekedar membentuk gundukan
Yang penting baginya adalah bermain dan bermain

Tak terdengar oleh telinganya
Gemuruh capung besi mengitari
Tak terlihat juga olehnya, tikus-tikus tambun tertawa
Hendak mengeruk dinding pantainya

Memang, di laut dan pantai tak pernah ada lagu
Yang ada hanyalah nada
Jika memang ada lagu, mungkin itu hanya akan
Menyakiti pantai, laut, dan juga kita yang masih punya hati

 

 

Mengenang pantaiku, yang bukitnya kini mulai tergerus penambangan emas.

(Sore di sudut kamar, Juli ke-20)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun