Mohon tunggu...
Nisrina Luthfy Nur Adilah
Nisrina Luthfy Nur Adilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang memiliki ketertarikan dengan aspek abstrak jiwa dan sedang mempelajarinya. Semua yang saya tulis disini adalah bagian dari persona saya. Segala buah pikiran akan saya dengar dan coba pahami.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

#1 Tower of Ego, Psikologi Analitik Jung

19 Mei 2023   10:28 Diperbarui: 19 Mei 2023   10:31 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di buku ini, Murray Stein--penulis buku, mengingatkan kita bahwa terdapat dua ambang, pertama kita harus memisahkan kesadaran dari ketidaksadaran, dan yang kedua harus memisahkan psike (meliputi kesadaran dan ketidaksadaran) dari dasar-dasar somatisnya. Ego, menurut Jung, berada pada imaji tubuh. Dengan demikian, pada hakikatnya ego adalah sebuah faktor psikis. 

Mari kita memasuki tempat dimana ego bersemayam. Hampir seluruh wilayah psike berdampingan dengan rentang wilayah potensial ego. Sebagaimana didefinisikan Jung, psike memiliki batas-batas sampai sejauh "secara prinsip" bisa dijelajahi oleh ego. Namun, hal ini bukanlah berarti bahwa psike identik dengan ego, justru mereka adalah dua hal yang berlawanan karena psike meliputi alam bawah sadar sedangkan ego terbatas pada alam sadar. Jung, dalam karyanya Aion, berpendapat bahwa ego terletak pada dua landasan, yaitu landasan somatis dan psikis. 

Masing-masing  landasan tersebut terdiri dari banyak lapisan. Sebagiannya beririsan dengan alam sadar dan sebagian besarnya dengan bawah sadar. Dapat dikatakan bahwa akar ego mencapai alam bawah sadar. Pada strukturnya sendiri, ego bersifat rasional, kognitif, dan berorientasi pada realitas, tetapi pada lapisannya yang lebih tersembunyi, terdapat aliran emosi, fantasi, dan konflik. 

Jung berpendapat "ketika saya menulis ego 'berada' pada medan kesadaran secara total, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa ego mengandung kesadaran. Jika memang demikian, maka ia tidak akan dapat dibedakan dari kesadaran secara keseluruhan." Pada intinya, kesadaran tidak berada sepenuhnya dalam kendali ego. Ego bergerak di dalam medan kesadaran, mengamati, memilih, mengarahkan aktivitas motorik, dan sekaligus juga mengabaikan sejumlah besar material yang diperhatikan oleh kesadaran. Secara umum, yang mengekang kehendak bebas ego adalah konten bawah sadar. 

Pada pembahasan ini cukup sampai disini kita memasuki wilayah alam sadar dan bawah sadar, ego, dan kesadaran. Di tulisan selanjutnya, mari kita berpetualang di wilayah bayang-bayang, lapisan paling mengerikan dalam diri manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun