Mohon tunggu...
Nisrina Rafifah Haya
Nisrina Rafifah Haya Mohon Tunggu... Lainnya - a human

Seorang mahasiswa baru yang bingung gimana ngatur waktu tidur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Realita (Bagian Dua)

5 November 2020   19:35 Diperbarui: 5 November 2020   19:45 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ello yang saat itu sedang menautkan jemarinya dengan jemari Jean tiba-tiba merasakan sebuah pergerakan kecil dari kekasihnya yang sedang terbaring itu. Ia kembali memanggil Dokter dan Perawat, mengharapkan kondisi terbaik Jean. Namun nihil. Dokter berkata semua pergerakannya saat ini hanyalah respon terhadap alat, hal biasa namun tetap bukan pertanda baik.

Dini harinya, sekitar pukul tiga, suara dari alat-alat yang membantu Jean berhenti berbunyi. Ruru, adik laki-laki Jean seketika menekan tombol merah yang digunakan untuk memanggil Perawat. Sesaat setelah Dokter memeriksa Jean, kamar itu mendadak penuh dengan air mata. Terutama dari sang Ibu, yang selama ini tidak pernah memberi secuilpun kasih sayang pada Jean.

Jean Gian Almira, yang selama hidupnya merasa tidak berguna dan selalu membenci dirinya, kini telah terlelap untuk selamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun