Penelitian dilakukan dengan menutup mata dan telinga anjing laut agar tidak dapat menerima stimulus. Kemudian, sumber getaran dinyalakan di dalam kolam, lalu anjing laut dibiarkan berenang untuk mendatangi sumber getaran. Dari 100 percobaan, anjing laut berhasil mendatangi sumber getaran sebanyak 78%. Hal tersebut membuktikan bahwa vibrissae berperan dalam mendeteksi stimulus berupa getaran air.
Sensitivitas vibrissae merupakan kunci bagi keunggulan anjing laut ketika berburu walaupun berada di dalam perairan dengan kondisi yang gelap dan keruh. Sensitivitas vibrissae mampu mendeteksi getaran air yang keluar dari insang ikan, walaupun ikan tersebut sedang diam! Vibrissae inilah yang menjadi rahasia spesial yang dimiliki anjing laut!
Terima kasih sudah membaca! Semoga bermanfaat.
Artikel ini ditulis sebagai salah satu tugas mata kuliah Fisiologi Biota Laut, Departemen Biologi, Universitas Indonesia.
Penulis: Bintang Nur Erha, Indra Muhiardi, Muhammad Zulfikar Arief, dan Nurul Muhammad Prakoso
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H