Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Fantasi: Petualangan ke Dunia Magic (20)

27 Januari 2024   13:18 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:05 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain gambar dengan Microsoft Designer

Episode sebelumnya, Nisrina dan teman-temannya berkumpul dan mendengarkan cerita seram dari Hari. Bagaimana kelanjutan cerita lanjutannya?

**

Semua orang kembali ke tenda masing-masing. Nisrina, Kliga dan pets mereka di tenda oranye. Rayen, Duri, Shinbi, Finix, Evve di tenda hitam. Lili, Isabel, si kembar dan pets mereka di tenda biru tua. Kanglim, Rion dan pets mereka di tenda abu-abu. Sara, Heewu, Yurika, Gembi dan pets Sara dan Heewu di tenda merah. Profesor Prisma, Profesor Kuratanu, Profesor Tekno, Alesia, Alan, Jakala di kemper. 

Malam itu Nisrina dan Kliga tidak bisa tidur karena masih takut dengan cerita seram dari Hari.

"Kak Nisrina, aku takut. Tidak bisa tidur," kata Kliga.

"Sama. Aku juga," sahut Nisrina.

Tiba-tiba mereka mendengar langkah kaki menuju tenda mereka. Mereka makin takut. Sampai-sampai mereka berpelukan. Sampai akhirnya pintu tenda mereka terbuka. 

"Ternyata Prof Prisma. Bikin takut saja," kata Nisrina katika tahu kalau yang menuju tenda mereka adalah Profesor Prisma.

"Prof Prisma, kenapa Prof ke tenda kami?" tanya Kliga.

"Prof tuh merasa kasihan. Soalnya yang ada di tenda ini cuma ada kalian berdua dan pets kalian. Jadi Prof ke tenda kalian untuk menemani kalian. Kalian itu perempuan yang masih remaja dan anak kecil. Apalagi habis diceritakan yang menakutkan oleh Hari" jawab Profesor Prisma.

"Terima kasih, Prof Prisma sudah mau menemani kamu tidur di tenda kami," kata Nisrina dan Kliga.

Mereka bercerita sampai mengantuk dan tertidur. Sementara di kemper penelitian, Profesor Kuratanu terbangun tengah malam karena mimpi buruk.

"Hah. Untung cuma mimpi buruk" kata Profesor Kuratanu dengan suara lirih.

Profesor Kuratanu memeriksa orang-orang yang ada di kemper. Khawatir kalau ada yang menghilang. Profesor Kuratanu kemudian mengambil senter dan menyalakannya. Profesor Kuratanu memeriksa orang-orang di dalam kemper. Profesor Kuratanu bingung karena Profesor Prisma tidak ada di tempat tidurnya. Lantas Profesor Kuratanu membangunkan Profesor Tekno.

"Tekno, bangun!" 

"Hoem. Ada apa Kuratanu? Kok bangunin tengah malam begini?" tanya Profesor Tekno yang masih terkantuk-kantuk.

"Tekno, kau tahu apa tidak di mana Prof Prisma?" tanya Profesor Kuratanu yang balik bertanya.

"Tidak. Memangnya kenapa?"

"Profesor Prisma tidak ada di tempat tidurnya," sahut Profesor Kuratanu.

"Ayo. Cari lagi. Palingan masih di dalam kemper. Kubantu cari," kata Profesor Tekno.

Profesor Tekno menyalakan lampu di dalam kemper. Bersama Profesor Kuratanu mencari Profesor Prisma ke berbagai penjuru kemper. Suaranya agak ribut sehingga membuat Alesia terbangun.

"Prof Kuratanu...Profesor Tekno, kenapa ribut?" tanya Alesia.

"Eh. Alesia, maaf membuatmu terbangun," kata Profesor Kuratanu.

"Ya," sahut Alesia.

"Kami sedang ribut karena Profesor Prisma tidak ada di dalam kemper," lanjut Profesor Tekno.

"Coba periksa di luar," kata Alesia.

Profesor Kuratanu dan Profesor Tekno akhirnya memeriksa di sekitar kemper. Sedangkan Alesia memeriksa ruang rak sepatu karena Profesor Prisma selalu pakai sepatu saat bepergian. Saat memeriksa ruangan itu, Alesia mendapati tidak ada sepatu milik Profesor Prisma. Alesia pun memberitahu kalau tidak ada sepatu Profesor Prisma.

"Sebenarnya Profesor Prisma ada di mana?" tanya Profesor Kuratanu.

"Coba periksa di tenda-tenda. Mungkin Prof Prisma ada di salah satu tenda," kata Alan yang tiba-tiba berada di samping Alesia.

"Waaaa... Ya ampun Alan! Kamu bikin kaget," kata Alesia.

"Maaf. Aku tadi terbangun karena ada suara ribut dan aku melihat pintu kemper terbuka. Jadi aku keluar menyelidiki. Tahu-tahu pada ribut karena nyari Prof Prisma," jawab Alan.

"Oo ya sudah. Kita coba cari di tenda-tenda. Prof Kuratanu dan Profesor Tekno mencari di tenda laki-laki. Aku dan Alan mencari di tenda perempuan," usul Alesia.

"Baik," kata Profesor Kuratanu dan Profesor Tekno.

"Kalau begitu ayo!"

Alan dan Alesia mulai mencari di tenda-tenda perempuan. Tapi tiba-tiba Alan berdiri gemetar.

"Kamu kenapa, Alan?" tanya Alesia.

"Ta...ta..tadi...a..a..aku lihat seorang perempuan yang memakai gamis putih dan berambut panjang di situ," jawab Alan sambil ketakutan dan menunjuk tempat yang dimaksud.

"Tapi aku tidak lihat apa-apa," kata Alesia.

***

Siapakah atau apakah sosok perempuan bergamis putih itu? Nantikan lanjutan ceritanya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun