Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Fantasi: Petualangan ke Dunia Magic (20)

27 Januari 2024   13:18 Diperbarui: 27 Januari 2024   14:05 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain gambar dengan Microsoft Designer

"Terima kasih, Prof Prisma sudah mau menemani kamu tidur di tenda kami," kata Nisrina dan Kliga.

Mereka bercerita sampai mengantuk dan tertidur. Sementara di kemper penelitian, Profesor Kuratanu terbangun tengah malam karena mimpi buruk.

"Hah. Untung cuma mimpi buruk" kata Profesor Kuratanu dengan suara lirih.

Profesor Kuratanu memeriksa orang-orang yang ada di kemper. Khawatir kalau ada yang menghilang. Profesor Kuratanu kemudian mengambil senter dan menyalakannya. Profesor Kuratanu memeriksa orang-orang di dalam kemper. Profesor Kuratanu bingung karena Profesor Prisma tidak ada di tempat tidurnya. Lantas Profesor Kuratanu membangunkan Profesor Tekno.

"Tekno, bangun!" 

"Hoem. Ada apa Kuratanu? Kok bangunin tengah malam begini?" tanya Profesor Tekno yang masih terkantuk-kantuk.

"Tekno, kau tahu apa tidak di mana Prof Prisma?" tanya Profesor Kuratanu yang balik bertanya.

"Tidak. Memangnya kenapa?"

"Profesor Prisma tidak ada di tempat tidurnya," sahut Profesor Kuratanu.

"Ayo. Cari lagi. Palingan masih di dalam kemper. Kubantu cari," kata Profesor Tekno.

Profesor Tekno menyalakan lampu di dalam kemper. Bersama Profesor Kuratanu mencari Profesor Prisma ke berbagai penjuru kemper. Suaranya agak ribut sehingga membuat Alesia terbangun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun