Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Cerita Fantasi: Petualangan ke Dunia Magic (17)

10 Januari 2024   08:17 Diperbarui: 10 Januari 2024   08:18 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desain gambar dengan Microsoft Designer

Episode sebelumnya, Nisrina dan timnya diperintahkan oleh Ratu Unik untuk melakukan penelitian. Mereka berangkat dengan naik bus. Kemudian mereka sampai tempat penelitian. Namun Nisrina, Ash dan Jesen tiba-tiba pergi ke arah hutan.

**

"Hei, itu kan Alesia, Alan dan Jakala!" kata Profesor Prisma.

Profesor Prisma, Profesor Kuratanu dan Profesor Tekno segera menghampiri Alesia, Alan dan Jakala.

"Alesia, Alan dan Jakala...apakah kalian melihat Nisrina, Ash dan Jesen?" tanya Profesor Tekno.

"Alesia, Alan dan Jakala? Kami sudah lama tidak dengar kabar mereka. Memangnya mereka datang ke perkemahan kita?" tanya Alan dan Jakala.

Profesor Prisma menceritakan hal yang terjadi.

"Jangan-jangan laki-laki dan perempuan tadi adalah Nisrina, Ash dan Jesen," kata Alesia.

"Ha...! Tadi Alesia lihat mereka? Di mana mereka?" tanya Profesor Prisma, Profesor Kuratanu dan Profesor Tekno.

"Tadi kami sedang memeriksa hutan dari atas hutan. Saat kami sedang berkeliling, kami melihat satu perempuan dan dua laki-laki lari ke arah aliran sungai air terjun," jawab Alesia.

"Kalau begitu, cepat kita ke sungai air terjun," kata Profesor Tekno.

"Tunggu! Kami juga mau ikut," kata Alesia, Alan dan Jakala.

"Ayo!"

Sementara itu Nisrina, Ash dan Jesen terus berlari makin jauh ke dalam hutan. Saat mereka mengamati Nisrina, Ash dan Jesen. Ingat Rion dan Sara bilang ada tiga oets gerininja mencurigakan yang mengawasi mereka. Tiba-tiba ada Akar Hitam Urat Merah muncul dari belakang dan hendak menyerang mereka.

Tanpa pikir panjang, mereka segera memanggil Lukario untuk menyerang Akar Hitam Urat Merah. Lukario milik Nisrina, Ash dan Jesen menyerang sekuat tenaga tapi kurang berhasil.

Tiba-tiba terasa ada tetesan air. Kemudian muncul tiga pets gerininja. Tiga pets itu muncul dengan cepat kemudian memotong Akar Hitam Urat Merah dengan sangat mudah.

Tak begitu lama Nisrina, Ash dan Jesen mengetahui tiga pets gerininja yang menolong mereka. Ternyata pets itu milik mereka.

Setelah gerininja milik Nisrina, Ash dan Jesen memotong Akar Hitam Urat Merah, Nisrina, Ash dan Jesen menghampiri gerininja mereka. Gerininja-gerininja itu diajak ke perkemahan.

Saat Nisrina, Ash dan Jesen serta gerininja menuju perkemahan, di perjalanan sudah bertemu Profesor Prisma, Profesor Kuratanu, Profesor Tekno, Alesia, Alan dan Jakala.

"Ya ampun. Nisrina, Ash, Jesen. Kalian itu bikin panik saja!" kata Profesor Prisma.

"Maaf, kami buat kalian panik," sahut Nisrina, Ash dan Jesen.

"Kalian sudah ketemu gerininja kalian?" tanya Alesia.

"Iya. Kami tadi mendadak pergi karena kami merasakan keberadaan gerininja," jawab Nisrina.

"Ya sudah. Ayo kembali ke perkemahan," kata Profesor Tekno.

"Ayo!'

Saat mereka kembali, teman-temannya bertanya-tanya apa yang terjadi pada mereka.

"Apa itu pets ninja kalian yang bernama gerininja?" tanya Sara.

"Iya," jawab Nisrina, Ash dan Jesen.

"Jadi pets gerininja yang kami lihat waktu itu milik kalian?" tanya Rion.

"Iya."

Pets gerininja mereka juga ikut mengangguk.

"Nisrina, Ash, Jesen dan gerininja kalian memiliki kekuatan kisnah. Lebih baik kalian kamu teliti dulu tentang kekuatan kisnah milik kalian dan pets gerininja kalian," kata Profesor Kuratanu.

"Baik," jawab Nisrina, Ash dan Jesen.

Saat di kemper peneliti, "wa! Jangan gitu dong! Sakit! Aku takut," kata Nisrina yang takut saat pengecekan darah.

"Tenang Nisrina. Tidak sakit kok," kata Profesor Kuratanu yang berusaha menenangkan Nisrina 

"Tapi aku takut kalau gituan," kata Nisrina.

"Sudahlah, Prof. Nisrina itu cukup takut dengan darah. Kecuali saat gusi berdarah," kata Ash dan Jesen.

"Bukan cuma Nisrina yang takut darah. Gerininja Nisrina juga takut darah," kata Profesor Prisma.

"Gimana ini?"

"Prof, aku dan pets gerininja punya luka yang hampir kering. Mungkin kalau dikelupas, darah yang kering bisa diambil sedikit darah untuk diteliti," kata Nisrina sambil menunjukkan luka yang hampir kering.

"Ide bagus. Tapi, apa kalian tidak takut kalau dikelupas. Kalian kan takut darah," kata Profesor Kuratanu.

"Tidak. Karena aku dan gerininjaku sudah terbiasa kalau gitu," kata Nisrina.

"Ya sudah," ucap Profesor Kuratanu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun