Mohon tunggu...
Nisrina Nabihah
Nisrina Nabihah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerita Fantasi: Petualangan ke Dunia Magic (12)

4 Januari 2024   12:50 Diperbarui: 4 Januari 2024   12:57 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Episode sebelumnya, Nisrina dan teman-temannya membantu Lisa untuk mencari temannya di rumah kincir angin. Di rumah kincir angin itu, mereka memperbincangkan tentang makhluk penghuni rumah itu. Hingga Kliga melihat makhluk di rumah kincir angin yang dimaksud Lisa. Bagaimana kelanjutan kisah pencarian teman Lisa?

****

"Emangnya kapan makhluk itu menangkapnya?" tanya Lisa.

"Biasanya saat jam tujuh pagi dan saat malam. Bisa juga saat sedang di tempat sepi," jawab Kanglim.

"Hiii. Jadi takut," kata teman-temannya.

Tiba-tiba pintu rumah kincir angin terbuka dan muncul Akar Hitam Urat Merah yang diceritakan Lisa dan menangkap Nisrina, Ash, Jesen, Rayen, Lily, Isabel, Rion, Sara dan para pets. Mereka dibawa masuk ke rumah kincir angin. 

Saat Tim Pengusir Makhluk sadar, semua kaget karena mereka diikat di dinding ruangan.

"Apa..apa yang terjadi? Di mana kita?" tanya Sara.

"Kita ditangkap makhluk dan dibawa ke sini," jawab Lisa yang ketakutan.

"Hi...hi...hi.. kalian sudah sadar ya? Hi..hi .hi..," ucap makhluk itu.

"Ma..ma...makhluk. Aaaa!" teriak Nisrina dan teman-temannya.

"Ke.. kenapa kau tangkap kami?" tanya Hari.

"Kamu lupa ini? Aku Lika," jawab makhluk itu.

"Apa maksudmu?" tanya Nisrina.

"Rosella, Lili, Wariy, Merlin. Kalian kan temanku. Kenapa kalian lupa denganku?" tanya makhluk itu.

Mereka baru sadar kalau mereka diikat di dinding yang berbeda dengan Nisrina, Lily, Isabel dan Gaen. Tiba-tiba ada segerombolan kelelawar yang membuat makhluk takut dan membuat ikatan pada Nisrina dan teman-temannya terlepas. Kemudian saat gerombolan kelelawar menyatu dan memperlihatkan diri, ternyata itu Ian.

"Kalian semua baik-baik saja kan?" tanya Ian.

"Iya. Kami baik-baik saja," jawab Gaen.

"Jangan dekati teman-temanku!" teriak makhluk kepada Ian.

"Kau itu yang jangan dekat teman-temanku," sahut Ian. 

Akhirnya Ian dan makhluk bertarung.

"Hari, Duri... cepat panggil Shinbi dan Gembi!" kata Gaen.

"Baik," jawab Hari dan Duri.

"Shinbi datanglah!" teriak Hari.

"Gembi datanglah!" teriak Duri.

Shinbi dan Gembi pun datang.

"Ada apa ini?" tanya Shinbi.

"Ya ampun, makhluk apa itu?" lanjut Shinbi.

"Tolong tahan makhluk itu!" kata Hari.

"Biar aku urus!" jawab Gembi.

"Muncullah hai, mantra penahan gerakan makhluk jahat," lanjut Gembi lalu melempar yoyo mantra ke arah makhluk. Kemudian makhluk itu tidak bergerak.

"Ini kesempatan kita untuk kabur," kata Shinbi.

Semua temannya mendekati Ian, meminta ke luar rumah kincir angin.

"Semua selamat 'kan?" tanya Ian.

"Aku rasa iya," jawab teman-temannya.

"Ya ampun..temanku Orian tertinggal!" kata Lisa.

"Apa?"

"Hei, itu siapa yang melambai-lambai di atap rumah kincir angin malam-malam begini?" tanya Nisrina.

"Coba aku lihat dengan teropong," kata Yunwu.

"Itu anak perempuan," lanjut Yunwu.

"Coba aku lihat, Kak. Pinjam teropongnya," kata Lisa. Lisa meneropong dari tempatnya berdiri.

"Itu temanku, Orion!" lanjut Lisa.

"Tunggu sebentar. Aku akan menjemput temanmu," kata Ian.

Setelah Ian membawa Orion turun dari atas atap rumah kincir angin, Lisa langsung menghampiri Orian.

"Kau baik-baik saja kan, Orion?" tanya Lisa.

" Iya. Aku baik-baik saja. Aku saat sadar, aku berada di atap rumah kincir. Dan saat sadar sudah jelang malam," jawab Orion.

"Lebih baik ceritanya di tempat yang jauh dari sini karena mantranya bertahan satu jam," kata Gembi.

"Baik."

**

Sesampai di penginapan.

"Orion, kenapa kau bisa terlepas dari ikatan?" tanya Lisa.

"Aku juga kurang tahu karena saat aku berusaha membuka ikatan, tiba-tiba ada sesuatu yang cepat mencakar akar pengikat sampai terlepas. Lalu pergi begitu saja," jawab Orion.

"Apa? Sesuatu yang cepat bisa melepas ikatanmu? Emangnya sesuatu yang cepat itu apa dan siapa ya?" tanya Sara, Rion, Hari, Kanglim, Yunwu, Lisa, Tim Penyelamat Baru, Shinbi, Gembi dan para pets bingung.

"Lebih baik semuanya istirahat. Biar kami berjaga," kata Ian, Rayen, Kanglim, Ash, Jesen dan Rion.

" Baik."

***

Pada tengah malam.

"Aaaaaaa!"

Terdengar suara teriakan.

"Siapa yang teriak tengah malam begini?" tanya Rion kaget. 

Nisrina dan yang lain terbangun dari tidur karena ada yang berteriak.

"Ada apa? Tadi siapa yang berteriak?" tanya si kembar.

"Aku juga tidak tahu," jawab Rion.

"Teman-teman, apa kalian dengar suara perempuan berteriak?" tanya Kanglim 

"Iya. Kami dengar," jawab Shinbi dan Gembi.

"Suara itu pasti suara makhluk tadi!" kata Nisrina.

"Hah. Emangnya makhluk bisa buat suara seperti itu?" tanya Orion bingung.

"Bisa itu karena pasti di masa lalu makhluk itu adalah manusia," jawab Rayen, Lily, Isabel dan Ian.

"Krekkk!"

"Apa ada yang dengar suara itu?" tanya Gaen.

"Suaranya seperti suara retakan," sahut Nisrina.

Tiba-tiba," kak Nisrina, retakan apa itu di langit-langit?" tanya Duri dan Yurika.

"Apa yang kalian maksud?" tanya Nisrina bingung.

"Lihat langit-langit di belakang kakak," kata Yurika.

Saat Nisrina melihat ke langit-langit di belakangnya dia berkata,"ya ampun. Retakan apa itu?"

Semua orang menjadi panik 

"Tunggu dulu. Portalnya kok kayak portal yang dibuat Goblin ya," kata Nisrina.

"Portal buatan Goblin?" tanya Kliga.

"Iya. Portal buatan Goblin. Waktu itu ada ramalan yang Windigo, Shinbi membaca mantra portal dan kita ditelepon ke gunung salju," jawab Kanglim.

"Lihat itu! Itu bayangan Goblin apa?" tanya si kembar.

Saat Goblin misterius mendekat, ternyata itu Goblin Dhubi.

"Hei kenapa kalian teriak?" tanya Dhubi.

"Kau itu yang bikin kaget!" kata Hari, Ara dan Yunwu.

"Maaf," kata Dhubi.

"Dhubi, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Duri.

"Aku mendengar dari Goblin Peri kalau ada hal aneh yang akan terjadi pada kalian. Jadi aku datang untuk menolong," jawab Dhubi.

"Oh. Begitu," kata semua orang yang ada di dalam ruangan.

"Kenapa ada kabut di sini?" tanya Hari heran.

"Ini kabut apa?" lanjut Duri yang kebingungan.

"Ya ampun. Ini kan kabut buatan makhluk tadi," kata Kanglim panik.

"Apa? Kabut buatan makhluk tadi?" sahut teman-temannya.

"Shiiisss."

"Suara apa itu?" tanya Nisrina.

"Emang kamu dengar apa?" tanya Yunwu.

"Tadi aku kayak dengar sesuatu seperti desis ular," jawab Nisrina.

"Tapi kami tidak dengar," kata Hari.

Tiba-tiba Rion membaca mantra perisai,"ilusi bunga mawar putih tiperet!"

Ternyata mereka diserang Akar Hitam Urat Merah.

"Hampir saja kita kena serangan lagi," kata Yunwu.

"Ya ampun. Sebenarnya kita sedang melawan makhluk apa sih?" tanya Shinbi kesal.

"Aku rasa, aku tahu makhluk yang kita hadapi saat ini," kata Gembi.

"Emang kita sedang melawan makhluk apa?" tanya Nisrina.

"Kita sedang melawan makhluk Lika Asia Kejam," jawab Gembi.

"Apa maksudmu Lika Asia Kejam?" tanya teman-temannya.

"Lika Asia Kejam atau biasa disebut Makhluk Lika. Makhluk itu ingin membalas dendam kepada orang yang telah membunuhnya. Jadi siapapun yang melihatnya akan ditangkap. Dan Makhluk Lika mencari empat teman perempuannya karena janjian untuk membuat bahan pangan bersama untuk dibagikan kepada orang lain. Tapi saat akan melakukannya tiba-tiba saudara laki-laki sepupunya bilang kalau ada orang mau bertemu dengan Lisa di rumah kincir angin jam sepuluh malam. Ketika Lisa datang sesuai yang dikatakan saudaranya, Lika melihat bayangan seorang laki-laki yang mendekat secara tiba-tiba. Laki-laki misterius itu memegang tangan Lika dan mengeluarkan pisau yang dibawa lelaki misterius dan menghabisi nyawa Lika. Pagi harinya empat teman perempuan Lika bingung karena Lika tidak ada di depan rumah kincir angin. Saat teman-temannya mencoba membuka pintu ternyata pintu rumah tidak dikunci. Semua temannya langsung berteriak dan menangis histeris karena melihat Lika meninggal. Lika dibunuh. Seorang teman Lika ada yang pingsan. Orang-orang di sekitar tempat itu langsung datang dan membawa jasad Lika ke rumah sakit. Sedangkan teman Lika membawa teman yang pingsan ke rumah sakit juga. Setelah jasad Lika dimakamkan, tiga teman Lika makin panik karena temannya yang pingsan tidak ada dentak jantungnya saat diperiksa dokter. Dokter mengatakan kalau teman mereka juga tidak. Teman-teman dan keluarganya menangis histeris. Kejadian itu membuat arwah Lika marah dan menjadi makhluk," cerita Gembi.

"Hiii...cerita kejadiannya menakutkan sekali," kata Tim Penyelamat Baru, Lisa dan Orion.

"Krekkkk."

"Ce..cepat lakukan sesuatu untuk mengalahkan akar ini," kata Rion. 

"Hari, gunakan bola makhlukmu!" kata Gaen.

"Baik," sahut Hari.

"Aku butuh bantuanmu Makhluk Robot Kilat!" teriak Hari.

"Makhluk Robot, potong akar-akar itu!" perintah Hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun